Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jawaban Pertanyaan tentang Paradigma Berpikir dan Prinsip Coaching dalam Pembelajaran

11 Juli 2024   22:29 Diperbarui: 11 Juli 2024   22:38 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi paradigma berpikir dan prinsip coaching/Dok. Pribadi

Sebagai seorang Guru Penggerak (GP), saya merasa sangat terhormat dapat mengikuti program pengembangan diri yang dirancang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia. 

Program ini memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai paradigma berpikir dan prinsip coaching yang sangat penting dalam interaksi dengan siswa dan rekan kerja. Melalui modul 2.3, saya belajar betapa pentingnya memahami dan menerapkan paradigma berpikir yang mendukung dan prinsip coaching dalam konteks pendidikan.

Paradigma Berpikir

Sebelum memulai modul ini, paradigma berpikir saya cenderung berpusat pada diri sendiri. Saya sering kali terfokus pada bagaimana saya dapat menyampaikan materi pelajaran sebaik mungkin tanpa cukup mempertimbangkan kebutuhan dan potensi siswa. 

Namun, setelah mengikuti pelajaran tentang paradigma berpikir coaching, saya mulai menyadari pentingnya mengalihkan fokus dari diri sendiri ke kebutuhan siswa. 

Paradigma berpikir coaching mendorong saya untuk lebih terbuka, responsif, dan mendukung siswa dalam mengeksplorasi potensi mereka. Dengan pendekatan ini, saya belajar untuk lebih memperhatikan kebutuhan individu siswa dan membantu mereka melihat serta memanfaatkan peluang masa depan yang mungkin tidak mereka sadari sebelumnya.

Selain itu, saya mulai lebih menyadari pentingnya orientasi pada peluang masa depan dalam paradigma berpikir saya. 

Pendekatan ini mengajarkan saya untuk melihat setiap interaksi dengan siswa sebagai kesempatan untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang akan berguna dalam kehidupan mereka di masa depan. Saya berusaha untuk membantu siswa melihat peluang-peluang ini dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan mereka.

Prinsip Coaching

Sebelum mempelajari modul ini, pemahaman saya tentang prinsip-prinsip coaching sangat terbatas. Saya tidak sepenuhnya mengerti bagaimana coaching dapat diterapkan dalam konteks pendidikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun