Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa Inspirasi yang Saya Dapatkan dari Upaya Tindak Lanjut? Inilah Jawabannya!

1 Mei 2024   14:47 Diperbarui: 1 Mei 2024   14:59 32042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengintegrasian Disiplin Positif ke dalam praktik pengajaran saya adalah langkah penting dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung.  

Ada pertanyaan seperti berikut: Apa inspirasi yang saya dapatkan dari upaya tindak lanjut? 

Nah, artikel ini bertujuan untuk merenungkan inspirasi dan pembelajaran yang saya dapatkan dari upaya tindak lanjut dalam menerapkan Disiplin Positif di kelas saya sekaligus menjawab pertanyaan di atas. 

Dari kolaborasi dengan rekan sejawat hingga refleksi diri, setiap langkah telah memberikan kontribusi yang berharga dalam perjalanan saya.

Kolaborasi: Pembelajaran dari Pengalaman Bersama

Berbagi pengalaman dengan rekan guru yang juga menerapkan Disiplin Positif telah membuka jendela baru bagi saya. Dalam diskusi yang hangat, kami berbagi strategi, menguraikan tantangan yang kami hadapi, dan mencari solusi bersama. 

Melalui kolaborasi ini, saya menyadari betapa beragamnya pendekatan yang dapat diambil dalam menerapkan Disiplin Positif. 

Setiap cerita dan pengalaman memberikan wawasan baru dan menginspirasi saya untuk terus eksplorasi cara yang lebih baik untuk mendukung siswa.

Refleksi Diri: Memahami Kelebihan dan Kekurangan

Refleksi diri merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran saya. Dengan merenungkan praktik pengajaran saya, saya dapat mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan yang ada. 

Saya menyadari bahwa meskipun saya telah mencoba menerapkan Disiplin Positif dengan baik, masih ada ruang untuk pertumbuhan dan peningkatan. Melalui refleksi ini, saya dapat menetapkan tujuan yang lebih jelas dan mengembangkan strategi untuk mencapainya.

Inspirasi untuk Meningkatkan Keterampilan Manajemen Kelas

Melalui upaya tindak lanjut ini, saya telah menemukan inspirasi baru untuk meningkatkan keterampilan manajemen kelas saya. 

Dua aspek utama yang muncul adalah penggunaan kesepakatan kelas yang terstruktur dan penerapan strategi restitusi.

Kesepakatan Kelas: Membangun Kepemilikan dan Tanggung Jawab

Saya mulai melihat kesepakatan kelas bukan hanya sebagai aturan yang harus dipatuhi oleh siswa, tetapi juga sebagai kesepakatan bersama yang dibangun secara kolaboratif. 

Dengan melibatkan siswa dalam proses pembuatan kesepakatan, saya menciptakan rasa kepemilikan yang lebih besar terhadap aturan tersebut. Siswa tidak hanya memahami harapan dan konsekuensinya, tetapi juga merasa memiliki bagian dalam pembuatan keputusan, yang meningkatkan tanggung jawab pribadi mereka.

Restitusi: Memperbaiki Kesalahan dan Bertumbuh

Saya mulai melihat pentingnya memberikan siswa kesempatan untuk memperbaiki kesalahan mereka melalui restitusi. 

Alih-alih menghukum siswa secara tradisional, restitusi memungkinkan mereka untuk belajar dari kesalahan mereka dan mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka. 

Siswa diajarkan untuk bertanggung jawab atas perilaku mereka, sambil diberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sebagai individu.

Tantangan dalam Implementasi

Meskipun penuh inspirasi, proses implementasi Disiplin Positif juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diatasi.

1. Tantangan Keterlibatan Siswa

Salah satu tantangan terbesar yang saya hadapi adalah memastikan keterlibatan semua siswa dalam proses pembuatan kesepakatan kelas. 

Mengajak siswa untuk terlibat secara aktif dalam pembuatan aturan dan konsekuensi memerlukan waktu dan upaya ekstra. Saya harus terus mencari cara untuk menjaga agar siswa tetap fokus dan terlibat dalam diskusi tersebut.

2. Penyediaan Waktu untuk Interaksi Individual

Memberikan perhatian individual kepada setiap siswa dalam konteks restitusi sering kali menjadi tantangan. Dalam jadwal kelas yang padat, menyediakan waktu untuk berinteraksi secara individual dengan siswa dapat menjadi tantangan tersendiri. 

Saya harus mencari cara untuk mengatur jadwal yang memungkinkan interaksi individual yang bermakna tanpa mengganggu alur pembelajaran.

3. Kolaborasi Efektif dengan Rekan Guru

Meskipun saya menghargai nilai kolaborasi dengan rekan guru, menemukan waktu yang cocok untuk berdiskusi dan berbagi ide bisa menjadi tantangan. 

Koordinasi jadwal yang efektif dan penggunaan alat komunikasi yang tepat dapat membantu mengatasi hambatan ini.

Rencana Masa Depan

Dari pembelajaran dan inspirasi yang saya peroleh dari upaya tindak lanjut ini, saya telah merumuskan rencana untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dan terus meningkatkan praktik pengajaran saya.

1. Mengatasi Tantangan Keterlibatan Siswa: Meningkatkan Interaksi dan Kolaborasi

Untuk mengatasi tantangan keterlibatan siswa, saya akan terus mencari cara untuk meningkatkan interaksi dan kolaborasi di kelas. 

Saya akan menggunakan berbagai teknik pembelajaran aktif dan memastikan bahwa setiap siswa merasa didengar dan dihargai dalam lingkungan kelas.

2. Menyediakan Waktu untuk Interaksi Individual: Mengatur Jadwal yang Efisien

Saya akan berusaha untuk mengatur jadwal yang efisien dan fleksibel yang memungkinkan saya untuk memberikan perhatian individual kepada setiap siswa. 

Saya akan menggunakan waktu di luar jam pelajaran untuk berinteraksi secara individual dengan siswa yang memerlukan perhatian tambahan.

3. Kolaborasi Efektif dengan Rekan Guru: Membangun Komunikasi yang Lebih Efisien

Saya akan terus memperkuat kolaborasi dengan rekan guru melalui komunikasi yang lebih efisien dan terjadwal. Saya akan menggunakan alat komunikasi daring seperti grup diskusi atau platform berbagi dokumen untuk berbagi ide, pengalaman, dan sumber daya dengan rekan guru. 

Saya juga akan mengatur pertemuan rutin untuk berdiskusi tentang strategi pembelajaran dan mengevaluasi kemajuan kami dalam menerapkan Disiplin Positif.

4. Penguatan Kesepakatan Kelas: Membangun Partisipasi Siswa yang Aktif

Untuk meningkatkan kesepakatan kelas, saya akan terus mengembangkan strategi yang memperkuat partisipasi siswa. Saya akan memberikan ruang bagi siswa untuk menyuarakan pendapat mereka, mendorong diskusi terbuka, dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berperan aktif dalam pembuatan keputusan. 

Dengan cara ini, saya berharap dapat menciptakan kesepakatan kelas yang lebih kuat dan lebih berkelanjutan.

5. Perluasan Implementasi Restitusi: Memperluas Kesempatan Pembelajaran

Saya juga bermaksud untuk memperluas implementasi restitusi di kelas saya. Selain menggunakan restitusi sebagai respons terhadap pelanggaran aturan, saya akan mencari cara untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip restitusi ke dalam semua aspek pembelajaran. 

Ini bisa termasuk memberikan siswa kesempatan untuk memperbaiki pekerjaan mereka, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan mengajak mereka untuk merencanakan langkah-langkah perbaikan yang konkret.

Pembelajaran Terus Menerus dan Penyesuaian

Selain itu, saya menyadari bahwa perjalanan ini adalah proses yang terus menerus. Saya akan terus belajar dari pengalaman saya, merenungkan praktik saya, dan melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan. 

Saya akan terus mencari peluang untuk menghadiri pelatihan, seminar, dan lokakarya yang relevan, serta terlibat dalam komunitas guru yang berbagi minat untuk mendapatkan inspirasi dan dukungan tambahan.

Implementasi Disiplin Positif adalah sebuah perjalanan yang menuntut komitmen, refleksi, dan kerja sama. Melalui kolaborasi dengan rekan guru, refleksi diri, dan pembelajaran terus menerus, saya telah menemukan inspirasi baru dan mengidentifikasi langkah-langkah konkret untuk meningkatkan praktik pengajaran saya. 

Dengan rencana tindak lanjut yang terarah dan tekad yang kuat, saya yakin bahwa saya dapat terus menciptakan lingkungan belajar yang positif, inklusif, dan membawa dampak positif bagi perkembangan siswa saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun