Implementasi Nilai-Nilai Kearifan Budaya Lokal dalam Pendidikan: Sebuah Refleksi dari Sumedang
Pendidikan adalah landasan utama dalam membangun sebuah bangsa. Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, nilai-nilai kearifan budaya lokal dapat menjadi sumber daya yang berharga.Â
Artikel ini akan mengeksplorasi implementasi nilai-nilai kearifan budaya lokal Sumedang, dengan fokus pada peribahasa Sunda yang memiliki makna sangat dalam yakni, "Cageur Bageur Bener Pinter Tur Singer," dalam pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD).
Pendidikan memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan moral individu, serta menentukan arah perkembangan suatu masyarakat. Dalam konteks Sumedang, nilai-nilai kearifan budaya lokal memiliki kedalaman filosofis yang dapat menjadi landasan yang kokoh dalam pendidikan.Â
Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai "Cageur Bageur Bener Pinter Tur Singer" dapat diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan dengan memperhatikan pandangan Ki Hajar Dewantara.
Nilai-Nilai Kearifan Budaya Lokal Jawa Barat dalam hal ini Sumedang
Peribahasa Sunda "Cageur Bageur Bener Pinter Tur Singer" tidak sekadar rangkaian kata, tetapi juga mengandung filosofi mendalam yang mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat Sumedang:
1. Cageur (Sehat):
 Kesehatan, baik jasmani maupun rohani, dianggap sebagai modal utama dalam meraih keberhasilan dan kebahagiaan hidup.
Â
2. Bageur (Baik):
 Keberadaan dalam kebaikan, budi pekerti luhur, dan sikap positif merupakan landasan dalam berinteraksi dengan sesama.