Setelah menyelesaikan materi Modul 3.3, saatnya untuk menguji pemahaman Calon Guru Penggerak melalui postest. Artikel ini akan menyajikan serangkaian soal yang mencakup konsep-konsep yang telah dipelajari, beserta jawaban lengkapnya untuk membantu kita mengevaluasi pemahaman. Dengan menggunakan postest ini, saya dapat menilai sejauh mana memahami materi dan siap untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam situasi dunia nyata. Ini adalah jawaban postest saya pada modul 3.3
1. SMP Raya sangat diminati masyarakat karena fasilitas yang dimiliki lengkap. Kepala sekolah dengan mudah bisa memantau aktivitas siswa dan guru di kelas dari ruang kepala sekolah melalui CCTV. Namun di toilet tidak dipasang CCTV. Pada suatu razia, seorang siswa kedapatan sedang merokok di toilet.Â
Pak Agus sebagai salah satu guru SMP Raya langsung menghukum siswa dengan menyuruh mengisap rokok 12 batang sekaligus. Melihat peristiwa itu, Pak Budi sebagai guru konseling melapor kepala sekolah, bahwa kejadian ini berpotensi mengundang protes orang tua.Â
Sementara Pak Agus meyakinkan kepala sekolah bahwa dia menghukum siswa dengan cara seperti itu untuk memberi efek jera. Dan selama ini cara seperti itu efektif. Pak Agus juga mengatakan bahwa guru-guru lain selama ini hanya membiarkan saja siswa merokok. Keesokan harinya kepala sekolah kedatangan orang tua yang hendak mencari Pak Agus yang menghukum anaknya. Orang tua menuntut Pak Agus diganti dan tidak diberikan jam mengajar.Â
Orang tua beranggapan Pak Agus membuat anaknya sakit dan tidak mau masuk sekolah lagi. Di akhir pembicaraan, kepala sekolah memutuskan untuk menghentikan sementara Pak Agus mengajar. Pak Agus selama ini dikenal sebagai guru yang pintar, disukai siswa, disiplin dan tegas serta menguasai Matematika. Berdasarkan kasus di atas, prinsip pengambilan keputusan yang diterapkan adalah ….
Jawaban saya
Prinsip yang diterapkan dalam pengambilan keputusan di SMP Raya adalah prinsip e, yaitu bahwa kebahagiaan orang terbanyak yang paling penting.
Alasannya:
Keputusan kepala sekolah untuk menghentikan sementara Pak Agus mengajar didasarkan pada keinginan untuk meredakan situasi dan menghindari protes dari orang tua. Kepala sekolah lebih memilih untuk mengutamakan kebahagiaan orang tua dan siswa daripada kebahagiaan Pak Agus.
Keputusan ini juga diambil untuk menjaga citra sekolah. Jika Pak Agus tetap mengajar, ada kemungkinan orang tua lain akan menarik anaknya dari SMP Raya, yang dapat menyebabkan penurunan jumlah siswa dan reputasi sekolah.
Prinsip kebahagiaan orang terbanyak juga tercermin dalam tindakan Pak Agus.Â