Ki Hajar Dewantara mengajarkan konsep "menumbuhkan padi", mengingatkan pada perlunya membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid agar sesuai dengan kodratnya.Â
Dalam merancang program/kegiatan pembelajaran, perlu dipertimbangkan sejauh mana murid dapat terlibat dalam pengambilan keputusan.Â
Modul menyoroti bahwa murid memiliki kemampuan untuk menjadi pengamat, penjelajah, dan penanya, yang dapat membangun pemahaman mereka sendiri melalui rasa ingin tahu, interaksi, dan pengalaman. Pentingnya refleksi terhadap perlakuan guru yang kadang membuat murid menjadi tidak berdaya juga disoroti.
Kepemimpinan Murid (Student Agency)
Dalam pengembangan Kepemimpinan Murid (Student Agency), kita perlu memberikan kesempatan bagi murid untuk mengelola pembelajaran mereka sendiri.Â
Peran kita adalah mendampingi mereka sesuai dengan kodrat, mengurangi kontrol, dan memberi ruang agar mereka memiliki "agency" atau kapasitas untuk mempengaruhi jalannya peristiwa.Â
Albert Bandura menyoroti empat sifat inti human agency:Â
1. Intensi (Kesengajaan)
Intensi (Kesengajaan) dalam "agency" bukan hanya niat, tetapi juga mencakup rencana dan strategi untuk mewujudkannya. Orang yang memiliki agency mempertimbangkan keinginan pihak lain, mencari niatan bersama, dan mengelola kesaling-tergantungan rencana.
2. Visi (Pemikiran ke depan)
Pemikiran ke depan (forethought) bukan hanya rencana masa depan, melainkan juga menjadikan visi sebagai pemandu dan motivasi untuk tindakan saat ini. Ini menciptakan individu yang bersemangat dan bertujuan.