Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kisah Inspiratif Ibu Eltri Enggar dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka pada Anaknya di Rumah!

6 Desember 2023   14:29 Diperbarui: 6 Desember 2023   14:31 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/p/Cz5_8DEy22i/

Dalam perjalanan pendidikan anak, kedekatan pertama tidak hanya terjalin di sekolah. Ibu Eltri adalah salah satu contoh inspiratif bagaimana kurikulum merdeka menjadi hasil kolaborasi ajaib antara sekolah, orang tua, dan anak. Artinya, peran pendidikan anak tidak hanya terbatas pada ruang kelas, melainkan juga melibatkan kontribusi berkelanjutan dari semua pihak yang terlibat.

Ibu Eltri Enggar, seorang orang tua murid di KB Bintang Ceria Malang, Jawa Timur, telah menjadi sosok inspiratif dalam menemukan solusi pendidikan yang efektif untuk anaknya melalui kurikulum merdeka. Keterlibatan aktifnya dalam mendampingi anaknya selama pandemi Covid-19 tidak hanya mencerminkan peran sekolah, tetapi juga melibatkan kolaborasi berkelanjutan antara sekolah, orang tua, dan anak.

1. Kedekatan Pertama dengan Anak
Memahami bahwa kedekatan pertama seorang anak adalah dengan orang tua, Ibu Eltri Enggar aktif menjalin komunikasi yang baik dengan sekolah dan guru. Kesadaran ini memungkinkan anaknya menerima dukungan optimal dalam pengembangan, baik dari segi akademik maupun non-akademik.

2. Kolaborasi Efektif dengan Sekolah
Ibu Eltri Enggar tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga berkolaborasi dengan sekolah untuk mendampingi anaknya. Melibatkan sekolah dalam proses pendidikan anaknya memberikan dukungan lebih luas dan konsisten, menciptakan lingkungan pembelajaran yang holistik.

3. Mendampingi anaknya untuk berkembang
Dalam perjalanan mendampingi anaknya, Ibu Eltri Enggar tidak hanya fokus pada aspek akademik. Ia juga aktif dalam mendampingi anaknya untuk berkembang, memastikan bahwa kebutuhan khusus anaknya diakomodasi sehingga pendidikan yang diterima sesuai dengan kebutuhan dan potensinya.

4. Pemanfaatan Sumber Daya Komunitas
Ibu Eltri Enggar menjadikan sumber daya komunitas sebagai salah satu kunci keberhasilan. Dengan membangun jaringan dengan organisasi dan lembaga di desanya, ia mampu memanfaatkan dukungan tambahan dalam pengembangan anaknya, mengakui bahwa kolaborasi melibatkan seluruh komunitas.

Kunci keberhasilan Implementasi Kurikulum Merdeka adalah adanya kolaborasi yang apik antara sekolah, orang tua, dan anak. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan, agar Kurikulum Merdeka bisa sukses dan menghasilkan generasi yang selamat dan bahagia di masa depan.


1. Koordinasi yang Baik:
Kunci utama keberhasilan kurikulum merdeka terletak pada koordinasi yang baik antara institusi pendidikan dan keluarga. Seiring dengan perkembangan zaman, kebijakan pemerintah turut menyoroti pentingnya pola pengajaran yang melibatkan keterlibatan orang tua. Dengan koordinasi yang baik, pertumbuhan anak dapat didukung secara menyeluruh.

2. Keterampilan Guru yang Efektif:
Guru yang dilengkapi dengan keterampilan, kesadaran, dan motivasi akan mampu menjaga komunikasi yang baik dengan orang tua. Komunikasi yang lancar antara guru dan orang tua tidak hanya menciptakan lingkungan belajar yang positif, tetapi juga membantu dalam memahami dan mendukung pengembangan anak di sekolah.

3. Program Kelompok Kuliah Lanjut:
Di Indonesia, sejumlah kelompok kuliah memiliki kekhawatiran terhadap pengalaman belajar di luar ruang kelas. Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan pada pengembangan anak di luar ruang kelas dan meningkatkan keterlibatan anak dengan kurikulum sekolah. Inovasi ini membuka pintu bagi pembelajaran yang lebih holistik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun