Saat coachee merasa pembicaraan berjalan satu arah, dengan coach sebagai pemberi pertanyaan dan coachee sebagai penerima, itu menunjukkan adanya area perbaikan dalam membangun dialog yang lebih terbuka dan saling mendukung. Dalam refleksi diri ini, coach dapat mengidentifikasi cara untuk lebih menggali pemikiran coachee dan membangun interaksi yang lebih kolaboratif.
Dengan demikian, refleksi diri dalam konteks coaching pendidikan adalah perjalanan yang kontinu. Dari mengenali kelebihan yang sudah ada hingga mengevaluasi area perbaikan, setiap langkah membawa kita lebih dekat ke versi diri yang lebih baik. Itulah kekuatan refleksi diri, membimbing kita untuk terus tumbuh dan berkembang dalam peran sebagai coach yang efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H