Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

2 Alasan Mengapa Pemikiran Ki Hajar Dewantara Baru Booming Sekarang

23 Agustus 2023   14:07 Diperbarui: 25 Agustus 2023   02:27 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemikiran Ki Hajar Dewantara (Tribun Padang - Tribunnews.com)

Hal ini menggambarkan pentingnya pendidikan yang holistik dan menyeluruh, yang lebih dari sekadar penguasaan keterampilan teknis.

Saya melihat bahwa relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam konteks pendidikan modern adalah suatu respons yang sangat penting terhadap dinamika yang terjadi dalam dunia pendidikan. 

Pemikiran ini menunjukkan perlunya menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan kearifan lokal serta moralitas. Relevansi ini bukan hanya tentang tren atau mode sementara, tetapi lebih merupakan langkah reflektif dan adaptif dalam menghadapi perubahan yang kompleks dalam sistem pendidikan global. 

Dengan menyelidiki berbagai faktor seperti perubahan nilai, perkembangan teknologi, dan tantangan dalam sistem pendidikan, esai ini menghadirkan pandangan yang mendalam tentang mengapa pemikiran Ki Hajar Dewantara kini mendapatkan tempat yang istimewa dalam pendidikan abad modern.

Pemikiran Ki Hajar Dewantara, yang telah lama menyapa dunia pendidikan Indonesia dengan prinsip "Tut Wuri Handayani", kini mendapatkan sorotan yang luar biasa dalam dekade terakhir. Pertanyaan yang muncul adalah: mengapa pemikiran klasik ini baru mengalami booming dalam pendidikan modern? 

Melalui analisis kritis, esai ini akan merunut faktor-faktor yang menjadi pendorong pergeseran paradigma ini dan dampaknya pada struktur pendidikan masa kini.

Salah satu faktor utama yang membawa pemikiran Ki Hajar Dewantara menuju kegemilangan baru adalah perubahan masyarakat secara menyeluruh. Dalam arus kemajuan zaman, tujuan dan nilai pendidikan telah berubah secara signifikan. 

Era pendidikan sebelumnya lebih menekankan pada penanaman nilai-nilai nasionalisme dan karakter, sementara pendidikan modern cenderung lebih menekankan pada keterampilan dan persiapan karier. 

Namun, pemikiran Ki Hajar Dewantara mengedepankan pembangunan karakter dan moral dalam proses pendidikan, yang sekarang dianggap sangat relevan mengingat tantangan global yang semakin kompleks.

Tak kalah penting, pesatnya perkembangan teknologi informasi juga turut berkontribusi dalam menghidupkan kembali pesan-pesan Ki Hajar Dewantara. Akses mudah terhadap informasi dan pengetahuan melalui internet telah membuka pintu bagi generasi baru untuk mendalami ajaran ini. 

Melalui platform daring, gagasan-gagasan Ki Hajar Dewantara bisa dengan cepat menyebar dan diulas oleh berbagai lapisan masyarakat, memicu diskusi mendalam tentang relevansinya dalam konteks zaman now.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun