Tapi jangan khawatir, dalam artikel ini akan dibahas tentang hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh orang tua agar anak mereka dapat berpuasa dengan baik di usia tersebut. Ayo, baca artikel ini sampai habis ya!
Pengalaman saya dengan si tengah yang belum bisa berpuasa secara penuh
Sejujurnya, sebagai seorang ibu saya merasa khawatir dengan anak saya yang tengah. Karena, di usianya yang kesepuluh, dia belum bisa tamat puasa satu bulan penuh. Kadang ada saja, hari yang bolong atau tidak full. Padahal, kakaknya berhasil tamat puasa pada usia 7 tahun.Â
Sebagai info, si tengah ini anaknya sangat aktif, selalu bersemangat, dan tidak kenal lelah. Ia akan tahan bermain seharian, bahkan hingga maghrib, berlarian ke sana ke mari, sepak bola, dan mencari ikan kecil di pematang sawah. Mungkin karena aktivitasnya ini, dia jadi mudah haus, dan memutuskan untuk berbuka puasa.
Sebagai ibu, saya sebenarnya bisa mengerti dan paham apa yang dialami dan dirasakan anak saya. Namun, terkadang saya insecure juga bila melihat status whatssapp ibu-ibu di komplek, dimana anaknya berhasil tamat puasa padahal baru berusia 5 atau 6 tahun. Saya jadi merasa gagal sebagai orang tua. Duh, bagaimana ya bestie. Saat saya berkonsultasi dengan seorang ustadzah yang berprofesi sebagai psikolog, begini jawaban beliau yang sungguh menyejukkan hati :
Sebagai seorang ibu, saya memahami perasaan khawatir ibu tentang anak yang belum bisa menyelesaikan puasa secara penuh di usia 10 tahun. Namun, jangan terlalu keras pada diri sendiri, setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menyelesaikan puasa. Jangan membandingkan anak kita dengan anak orang lain karena setiap anak memiliki perjalanan yang berbeda dalam menjalani hidupnya. Jangan pula merasa gagal sebagai orang tua, karena yang terpenting adalah mendukung dan membimbing anak dengan penuh kasih sayang, dan memberikan pengertian bahwa puasa itu bukanlah hal yang mudah dilakukan. Semoga dengan dukungan kita, anak bisa menyelesaikan puasa secara penuh di masa yang akan datang.
Sebagai seorang ibu, tentu saja bukan suatu hal yang berlebihan jika menginginkan anaknya mampu menyelesaikan puasa secara penuh. Namun, bagi kamu yang mengalami masalah yang sama seperti saya. Jangan berkecil hati, ya dan teruslah mencari cara dan solusi untuk membantu anak kita.Â
Ada banyak kok, sumber informasi dan ahli yang dapat memberikan bimbingan dan solusi yang tepat untuk masalah ini. Selain itu, tetap berikan dukungan dan motivasi pada anak kita dengan penuh kasih sayang. Saya yakin dengan kerja keras dan doa, anak kita akan mampu menyelesaikan puasa secara penuh di masa depan. Terus semangat ya!
Ada banyak jalan menuju Roma
Sebenarnya, saat saya googling ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh orang tua. Tapi, tipsnya seputar menanamkan nilai moral, mengajak anak berpuasa, dan lain-lain. Saya butuh hal yang lebih spesipik lagi.Â
Dari buku Ramadan for Kids: Teaching Kids How to Fast and Love Ramadan karya Razeena Gutta. Saya menemukan apa yang selama ini dicari. Karena ini merupakan buku yang ditujukan untuk anak-anak agar mereka bisa belajar dan mencintai Ramadan serta memahami cara berpuasa dengan benar.Â
Buku ini berisi penjelasan tentang pentingnya Ramadan dan puasa bagi umat Muslim, serta memberikan tips dan saran praktis bagi anak-anak agar dapat melaksanakan ibadah puasa secara penuh.
Buku ini juga dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi yang menarik sehingga mudah dipahami oleh anak-anak. Beberapa topik yang dibahas di dalamnya mencakup: cara memulai berpuasa, cara mengatasi rasa lapar dan haus, cara meningkatkan amal kebaikan selama Ramadan, serta pentingnya waktu dan shalat tarawih.