Mengembangkan keterampilan teknis: Proses pembuatan ecoprint dengan teknik pounding memerlukan keterampilan teknis dalam mengatur suhu, tekanan, dan waktu pemukulan untuk menghasilkan hasil yang optimal. Melakukan teknik ini akan membantu peserta didik mengembangkan keterampilan teknis dan menguasai teknik pounding.
Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan: Dengan melakukan teknik ecoprint dengan bahan-bahan organik, peserta didik juga dapat meningkatkan kepedulian mereka terhadap lingkungan. Mereka dapat memahami betapa pentingnya menjaga kelestarian alam dan melakukan tindakan yang dapat mendukung lingkungan.
Dengan demikian, melakukan P5 membuat ecoprint dengan teknik pounding tidak hanya dapat menghasilkan karya seni yang indah, tetapi juga memberikan manfaat bagi peserta didik dalam mengembangkan kreativitas, keterampilan teknis, serta kesadaran lingkungan.
Teknik ecoprint
Masih di dalam bukunya  yang berjudul Ecoprint: Sejarah, Teknik, dan Aplikasinya, Putri menjelaskan tentang teknik pencetakan alami pada kain atau media lainnya menggunakan daun atau bahan organik lainnya. Terdapat tiga teknik ecoprint yang umum digunakan, yaitu:
Teknik Steam Printing
Teknik ini dilakukan dengan merebus daun atau bahan organik lainnya di atas kain dalam waktu yang cukup lama. Kemudian, kain tersebut dijepit agar bahan organik menempel pada kain dan menghasilkan pola atau efek warna alami pada kain. Proses steam printing membutuhkan waktu yang cukup lama dan keterampilan khusus dalam mengatur suhu dan waktu rebusan agar menghasilkan hasil yang maksimal.
Teknik Bundle Dyeing
Teknik ini melibatkan pengikatan daun atau bahan organik lainnya pada kain sebelum direbus. Bahan organik ini akan melepaskan pigmen alami yang kemudian menempel pada kain saat direbus. Pengikatan daun atau bahan organik dapat dilakukan dengan tali atau karet gelang, membentuk pola atau desain pada kain. Teknik ini sering kali menghasilkan efek warna yang lebih lembut dan natural pada kain.
Teknik Pounding
Teknik ini melibatkan pemukulan daun atau bahan organik lainnya pada kain menggunakan palu atau alat lainnya untuk menciptakan pola atau desain pada kain. Pigmen alami pada daun atau bahan organik akan menempel pada kain dan menciptakan efek warna alami. Teknik pounding sering diaplikasikan pada kain yang lebih tebal atau keras dan menghasilkan pola yang unik dan lebih tajam pada kain.
Setiap teknik ecoprint memiliki karakteristik dan hasil yang berbeda-beda, namun kesemuanya menggunakan bahan-bahan organik dan metode yang ramah lingkungan. Hal ini membuat teknik ecoprint cocok digunakan untuk menciptakan karya seni yang unik dan berkelanjutan.Â
Jenis daun yang digunakan untuk ecoprint
Dalam membuat kerajinan ecoprint, kita tidak begitu saja menggunakan bahan daun-daun yang ada di sekitar kita. Perlu dipilih dan dipilah, ya. Karena, ada beberapa daun yang memiliki karakteristik tidak cocok untuk dijadikan bahan pembuatan ecoprint. Supaya kamu tidak bingung dan pusing untuk Berikut beberapa jenis daun yang dapat digunakan untuk ecoprint:
Daun ketapang
Daun indigo
Daun pandan
Daun jambu biji
Daun mangga
Daun sirsak
Daun secang
Daun alpukat
Daun cempaka
Daun soka
Daun aren
Daun teak
Daun pacar air
Daun kayu manis
Daun kemuning
Daun murbei
Namun, sebaiknya sebelum melakukan ecoprint, periksa terlebih dahulu keamanan dan potensi alergi dari jenis daun yang akan digunakan.
Langkah-langkah pembuatan ecoprint dengan teknik pounding
Tanpa berpanjang kata lagi, ya sahabat hebat Kompasianer. Berikut adalah langkah-langkah pembuatan ecoprint dengan teknik pounding pada kain untuk proyek P5:
Alat dan bahan yang dibutuhkan:
- Daun atau bahan organik lainnya
- Kain
- Palu kayu atau alat lain untuk memukul
- Panci dan kompor untuk merebus daun
- Pisau atau gunting
- Air
- Vinegar atau cuka
- Garam
- Pewarna makanan (opsional)