Halo, sudah pernah dengar tentang permainan tradisional bentengan? Ya, permainan ini dulu sering dimainkan oleh anak-anak di Indonesia dan siapa sangka, permainan ini punya manfaat yang luar biasa. Selain bikin seru, bermain bentengan juga bisa melatih kekompakan dan kerja sama antar pemain.Â
Jadi, bukan cuma main-main biasa, bentengan juga bisa membantu anak-anak belajar nilai-nilai sosial yang penting sejak dini. Ayuk, kita explore lebih jauh tentang permainan tradisional bentengan ini!
Daerah Jawa Barat memiliki berbagai permainan tradisional yang menarik untuk dimainkan. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa permainan tradisional ini kehilangan popularitasnya dengan munculnya berbagai permainan modern.
Di antara permainan tradisional yang banyak dimainkan di Jawa Barat adalah "bentengan", "boy-boyan", "petak umpet", "hadang" atau "gobak sodor", "egrang", "gasingan", "kelereng", "congklak", "bekel", dan lain-lain. Setiap permainan tradisional memiliki bentuk dan aturan sendiri. Tujuan dari permainan biasanya untuk mendapatkan kesenangan, kepuasan atau hanya untuk mengisi waktu luang.
Salah satu permainan tradisional yang populer adalah "bentengan" atau "bebentengan". Permainan ini tidak hanya dimainkan oleh orang-orang di Jawa Barat, tetapi juga di wilayah lain di Jawa dan Betawi. "Bentengan" juga dikenal dengan nama lain seperti "rerebonan", "prisprisan", "omer", dan "jekjekan".Â
"Bentengan" kaya akan nilai pendidikan dan kesehatan fisik. Selain menyenangkan, "bentengan" juga dapat melatih kekompakan para pemainnya. Selain itu, aturannya relatif sederhana dan dapat dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Apa itu Bentengan?
"Bentengan" adalah permainan tradisional kelompok yang memerlukan kecepatan, kecepatan berlari, dan strategi yang handal. Diperlukan dua kelompok yang saling bertentangan, dengan setidaknya 4 pemain di setiap tim.Â
Setiap pemain di kedua kelompok harus menjaga "benteng" atau "markas" sambil menyusun strategi untuk menaklukkan benteng atau markas lawan. Pemain harus lincah dan gesit dalam berlari untuk menjaga benteng mereka dan menangkap lawan. Tujuan utama dari permainan ini adalah menyerang dan merebut benteng atau markas tim lawan.
Lalu, setiap anggota kelompok akan berusaha untuk menandai lawannya dan membuat mereka menjadi "tertangkap".
Pemain harus sering kembali ke "benteng" mereka karena status "penangkap" dan "ditangkap" ditentukan dari waktu terakhir mereka menyentuh "benteng".