Labeling atau pelabelan, mencap negatif seseorang berdasarkan karakternya ini adalah gaslighting yang sangat keji.
Karena, labeling biasanya tidak hanya diucapkan dari pelaku kepada target secara berhadap-hadapan melalui komunikasi empat mata.
Tapi, pada umumnya juga melibatkan orang lain sebagai pendengar atau lawan bicara.
Saat labeling, bisa saja target tidak ada di tempat tersebut. Hanya ada pelaku dan pendengar lain saja.
Hal ini akan berdampak buruk pada citra dan karakter target di mata orang lain. Ia akan mendapat label jelek dan dijauhi. Padahal, sebenarnya dia tidak seperti yang dikatakan tersebut.
Tenang, dia bukan sedang hilang ingatan, melainkan tengah memanipulasi anda.
Kalimat ini juga merupakan contoh gaslighting, ya. Seakan berlagak menasihati dan berada di pihak anda.
Padahal, pelaku sedang mempengaruhi anda agar berpikiran negatif terhadap orang lain dan membenci tanpa sebab.
D. Cara menangani gaslightingÂ
Ada beberapa hal yang harus kita lakukan, jika di dalam relationship kita. Baik dengan keluarga, pasangan, anak, dan teman sekerja ada indikasi ke arah gaslighting yang dilakukan orang lain terhadap kita.
1. Kenali pola gaslighting yang dilakukan. Apakah hanya sekedar agar kita terbuai kata-kata manis mereka, lalu bersikap lunak dan mengiyakan pendapat dan kemauan mereka. Atau sudah ke arah intimidasi, memutarbalikkan fakta, hingga kita sampai pada tahap mempertanyakan eksistensi diri kita sendiri.