Berbentuk pertanyaan, terkesan seperti meragukan daya tangkap indrawi si target. Sehingga dengan pertanyaan ini, target akan bertanya juga kepada dirinya sendiri.
"Benar gak sih, tadi dia ngomong seperti itu?" Lalu, setelah terus bertanya kepada diri sendiri. Akhirnya, memori di otak kita akan menjawab. "Iya, mungkin saja telingaku salah dengar, mungkin benar dia tidak berkata begitu."
3. "Oh, jadi kamu mikir aku bohong."
Berupa kalimat yang menuduh sekaligus menyangsikan. Pelaku merasa bahwa target tidak mungkin menuduhnya berbohong.
Hal itu disebabkan karena relationship pelaku dan target sangat akrab. Jadi, pelaku menyatakan bahwa selama bergaul dengan target, ia sama sekali belum pernah berbohong.
Jadi, kalau target mulai menyangsikan jata-katanya, ia merasa hal itu bukanlah sesuatu yang pantas.
4. "Aku begini juga, gara-gara kamu."
Pelaku gaslighting secara terang-terangan menuduh target sebagai penyebab dari hal yang sedang ia alami.
Umpama, dia jadi selingkuh, bersikap protektif, cemburu buta, dan lain-lain. Agar terkesan bukan dia yang bersalah.Â
Maka, sebelum target mengatakan kesalahannya. Pelaku lebih dulu menuduh target sebagai penyebab dari semua hal yang dia lakukan.
5. "Dia itu memang ceroboh."