Selalu bersyukur dan bersabar
Sebanyak apapun masalah kita di dunia ini. Hidup manusia hanya memiliki dua jenis saja, yaitu kemudahan dan kesulitan. Sikap kita dalam menghadapi dua jenis tantangan kehidupan tersebut, dengan cara bersyukur saat diberi kemudahan, dan bersabar kala dicoba kesulitan. Mudah saja, bukan?
Secara teori sangat mudah. Dalam praktiknya, tidak semua orang bisa menjalaninya dengan mulus. Butuh effort yang luar biasa, agar kita mampu untuk memiliki sikap seperti itu. Karena, sebagai manusia terkadang kita lupa. Tatkala hidup menjadi mudah, berkelimpahan, disayangi banyak orang. Kita selalu merasa bahwa itu semua adalah hasil usaha kita. Sehingga, kita merasa tidak perlu untuk bersyukur.Â
Begitu juga, saat hidup dirundung berbagai kegagalan, kekurangan materi, kebangkrutan dalam bisnis, rumah tangga berujung perceraian, dan lain-lain. Kita tidak mampu untuk bersabar. Malah menyalahkan diri sendiri, mencari kambing hitam. Bahkan, kadang menyalahkan Tuhan. Naudzubillahi min dzalika.
Jadi orang yang taat beribadah
Kunci agar manusia dapat menjalani kehidupan dengan baik, serta mampu memiliki dua sikap syukur dan sabar. Dengan cara menjadi orang yang taat beribadah. Karena, saat kita dekat dengan Illahi, maka hati akan terasa damai. Sebagai mahluk ciptaan Tuhan, kita akan senantiasa mendekat kepada pencipta.Â
Bagi umat Islam, cara mendekatkan diri kepada pencipta adalah dengan taat beribadah, dekat dengan para ulama, bersahabat dengan orang yang ahli bertaubat, dan berteman dengan para kyai atau orang-orang yang shalih dan berilmu. Karena, hidup ini ibarat roda yang selalu berubah dan berputar.Â
Hari ini, kita menjadi orang yang baik. Esok hari kan belum tentu, siapa yang tahu hati kita berubah. Maka, dengan bergaul bersama orang-orang yang berilmu. Setidaknya, saat kita salah langkah, ada orang yang mengingatkan. Sehingga kita mampu untuk kembali ke jalan yang benar, dan memperbaiki langkah yang salah tersebut.
Pintar, benar, dan jujur
Ada yang mengatakan, bahwa perbedaan orang pintar dengan kurang pintar itu saat mereka dihadapkan pada masalah. Orang pintar akan dengan mudah menghadirkan beberapa alternatif solusi dari masalah tersebut, lengkap dengan analisis kekurangan dan kelebihannya dari setiap solusi tersebut. Sedangkan orang yang kurang pintar, tidak akan dapat menemukan solusi dari masalah tersebut.
Penting bagi kita untuk menjadi pintar, tapi bukan pinter yang keblinger. Yakni pintar dengan membodohi orang lain. Anak-anak harus diajarkan untuk pintar dalam koridor yang benar. Alternatif solusi yang mereka miliki, harus berpijak pada aturan yang benar. Selain itu, anak-anak juga harus diedukasi tentang sikap jujur.Â