Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Tetap Berbagi, Walau Hanya Nasi Bungkus dengan Menu Sederhana

10 April 2022   19:27 Diperbarui: 10 April 2022   19:27 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi berbagi makanan untuk berbuka |Dok. Pribadi

Teringat kata-kata Pak Ustad saat saya kecil dahulu, kala pulang mengaji dari surau. Bahwa barang siapa yang memberikan makanan kepada orang yang sedang berpuasa di bulan Ramadhan, maka bagi orang tersebut memiliki pahala seperti orang yang berpuasa. Dengan tanpa sedikit pun mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut.

Oleh karena itu, pagi-pagi sekali saya belanja di Abang sayur. Rencananya hari ini, saya akan memasak dan membuat nasi bungkus dengan menu sederhana saja untuk dibagikan. Sehabis dzuhur, secepatnya saya memasak nasi. Lauk untuk teman santap nasinya, saya siapkan dan siangi dulu, yaitu ayam goreng, cumi asin bumbu cabe hijau, dan tumis bihun dan kentang. Menunya agak kurang nyambung, ya dengan sajian table manner. Tapi, ya hanya sebegitu lah kemampuan saya dalam memasak. Mohon dimaafkan, ya.

Berikut adalah video kegiatan saya hari ini, saat berbelanja, memasak, dan berbagi makanan.

Tepat pukul 3.00, semua masakan sudah siap. Nasi dan lauknya sudah dieksekusi menjadi beberapa bungkus. Hanya sedikit sih sebenarnya. Tapi, yang penting ada niat untuk berbagi. Begitu gumam hati saya.

Bada Ashar, suami mengajak jalan-jalan ke luar. Ngabuburit gitu. Tiba di Pacuan Kuda, ternyata ada pasar malem. Ya, sudah saya memanjakan diri, naik carousel. Maklum, masa kecil belum pernah kesampaian naik yang seperti itu. Jadi, kata suami, "Sok dicoba, mumpung ada, asal tahan malu saja. 

Puas naik wahana di pasar malem, saya membagikan nasi bungkus yang sudah dipersiapkan dari rumah tadi. Ada rasa bahagia, yang terselip di hati. Saat orang yang kita bagi, mau menerima dan berterima kasih. Ternyata, bahagia itu sederhana, ya. Selamat berbuka. (*)


#Samber 2022 hari 3

#Samber thr

#Bukber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun