Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Kebiasaan Mengumpulkan Makanan untuk Buka Puasa, Bolehkah?

1 April 2022   14:45 Diperbarui: 9 April 2022   08:00 3080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal, di luaran sana, masih banyak orang yang mengais-ngais tempat sampah, mencari sisa-sisa makanan untuk sekedar menegakkan perut. Bagi mereka, sebutir nasi, dan secuil makanan amat berharga. 

Sedangkan, di dalam restoran makanan begitu beragam, lezat, dan enak. Namun, tidak dihargai keberadaannya. Menumpuk, sedikit saja yang dimakan, lalu teronggok di tempat sampah. 

Membicarakan buka puasa bersama dengan makanan yang mubazir. Saya jadi teringat kisah tentang makan di restoran Jerman. Bahwa, untuk mengantisipasi tingginya sampah makanan sisa yang terbuang dari restoran dan rumah-rumah makan. 

Maka, restoran-restoran di Jerman memberlakukan denda bagi konsumen yang menyisakan makanan. Hal itu diberlakukan agar setiap konsumen memesan makanan sesuai kapasitas perutnya, tidak berlebihan, yang nantinya mengakibatkan banyak makanan terbuang. Wah, ide bagus, ya.

Lapar mata

Para perencana finansial mengatakan, jangan belanja saat perutmu kosong, karena akan memicu lapar mata. Nah, jika kamu ngabuburit, jalan-jalan santai sambil melihat-lihat barang, makanan, dan pakaian. 

Maka sudah tentu kamu akan membeli semua barang yang dilihat dan diinginkan. Karena, kondisi perut kamu saat itu sedang kosong. Belanja dalam keadaan tersebut akan menyebabkan dorongan impulsif dan konsentrasi terpecah.

Lapar mata membuat seseorang kehilangan kemampuan untuk fokus dan berpikir jernih. Saat perut lapar, seseorang tidak bisa menimbang mana barang yang dibutuhkan, dan hanya sekedar keinginan. Apalagi keinginan berbelanja pada barang berupa makanan.

Ketika lapar, seseorang akan cenderung membeli banyak makanan yang tinggi kalori dan tidak sehat. Jadi, jangan lama-lama ya ngabuburit melihat-lihat lapak pedagangnya, cukup 1,5 jam saja. Agar kamu tidak terjatuh pada kebiasaan mengumpulkan makanan. 

Bolehkah mengumpul-ngumpul makanan untuk berbuka?

Islam menjawab pertanyaan di atas dengan contoh yang diberikan Rasulullah SAW, sebagai tauladan dan junjungan kita. Apa yang dilakukan Rasulullah SAW, saat berbuka puasa. Beliau menunjukkan adab berbuka puasa dengan makan kurma dengan jumlah ganjil, umpama 1, 3, 5, 7, dan seterusnya. Lalu, minum air putih. 

Ini adalah makanan pembuka yang sangat bagus dan dianjurkan. Mengapa? karena, kandungan glukosa pada kurma dan air putih akan membantu tubuh manusia yang seharian berada dalam kondisi kosong tanpa asupan makanan. Mendapatkan kembali energi dan asupan makanannya. Sehingga, badan akan kembali pulih dan mendapatkan asupan cairan yang sangat diperlukan. 

Kurma dan air mengandung gizi seimbang. Tidak kurang, dan tidak terlalu kuat. Coba bandingkan jika kamu berbuka puasa dengan makanan yang berkalori tinggi, pedas, asam, dan dingin. Maka, dapat dipastikan perut kamu akan terasa sakit, perih, dan panas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun