a/
Kau patahkan semua tunas yang tumbuh dalam asa
Hingga menyerah dalam pojok gelap dan lelah
Lalu, terkulai dan mati
b/
Padahal harapanmu
Menjadi cantik, subur, dan dikagumi
Agar hati mu puas
Berkata kepada dunia, "Inilah hasil kerja kerasku"
c/
Kau bisa saja berkata kepada angin yang memukul dedaunan
Bahwa, ada cinta pada cara-cara mem-bonsai
Ialah membentuk, merawat, dan mengguntingnya
d/
Itulah yang selalu kau lakukanÂ
Menggunting harapan
Mematahkan cita-cita
Membentuk opini bagi kebaikan citramu
e/
Mana mau kau peduli
Pada getah dan getih yang terasa perih
Air mata yang bergelung dalam ceruk dada
Tidak mampu keluar menjadi bulir
Bukankah itu sangat pedih rasanya
f/
Menjadi tak mampu
Bukan karena tidak mau dan tidak bisa
Tapi karena gunting itu selalu siap di tanganmu
Sedikit saja keluar tunas dan dahan baru
Kau sigap
Gunting dan bentuk!
g/
Bedebah! rutukku
Hanya bisa memaki dalam hati
h/
Ingin ku langitkan milyaran kata
Tentang semua impian yang ditulis di dalam lelap
Namun, selalu saja lenyap kala fajar menyingsing
i/
Aku bukan bonsai-mu
Sejuta ku ucap, sejuta pula kau gunting
Akhirnya, aku pasrah
Tak mau bermimpi lagi
Sumedang, 18 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H