Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Aku Bukan Bonsai

18 Maret 2022   11:49 Diperbarui: 26 Maret 2022   20:30 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bonsai |Sumber: pexels.com/Skylar Kang

a/

Kau patahkan semua tunas yang tumbuh dalam asa

Hingga menyerah dalam pojok gelap dan lelah

Lalu, terkulai dan mati

b/

Padahal harapanmu

Menjadi cantik, subur, dan dikagumi

Agar hati mu puas

Berkata kepada dunia, "Inilah hasil kerja kerasku"

c/

Kau bisa saja berkata kepada angin yang memukul dedaunan

Bahwa, ada cinta pada cara-cara mem-bonsai

Ialah membentuk, merawat, dan mengguntingnya

d/

Itulah yang selalu kau lakukan 

Menggunting harapan

Mematahkan cita-cita

Membentuk opini bagi kebaikan citramu

e/

Mana mau kau peduli

Pada getah dan getih yang terasa perih

Air mata yang bergelung dalam ceruk dada

Tidak mampu keluar menjadi bulir

Bukankah itu sangat pedih rasanya

f/

Menjadi tak mampu

Bukan karena tidak mau dan tidak bisa

Tapi karena gunting itu selalu siap di tanganmu

Sedikit saja keluar tunas dan dahan baru

Kau sigap

Gunting dan bentuk!

g/

Bedebah! rutukku

Hanya bisa memaki dalam hati

h/

Ingin ku langitkan milyaran kata

Tentang semua impian yang ditulis di dalam lelap

Namun, selalu saja lenyap kala fajar menyingsing

i/

Aku bukan bonsai-mu

Sejuta ku ucap, sejuta pula kau gunting

Akhirnya, aku pasrah

Tak mau bermimpi lagi


Sumedang, 18 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun