Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Wujudkan Literasi Finansial Makin Asyik dengan Aplikasi Keuangan Adiraku

25 Februari 2022   17:44 Diperbarui: 25 Februari 2022   17:49 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi adiraku | m.tribunnews.com

Digitalisasi finansial pada jaman sekarang adalah sebuah keniscayaan. Aplikasi keuangan menawarkan beberapa keuntungan bagi penggunanya. Istilah dunia dalam genggaman dengan kekuatan jari, bukan hanya isapan jempol belaka. Semua, kini terpampang di depan mata. Tinggal, mau atau tidak kita memanfaatkannya.

Terus terang saja, saya kadang merasa kerepotan untuk mengatur dan mengelola keuangan. Baik itu pendapatan dari gaji, termasuk gaji saya dan suami. Maupun, pendapatan dari sumber yang lain. 

Kadang, karena kurangnya kemampuan dalam memanajemen semua itu, akhirnya uang belum teralokasikan kepada yang seharusnya. Namun, sudah habis terpakai untuk hal yang tidak penting, seperti jajan dan belanja online.

Apalagi, saat ini ada beberapa pos cicilan yang menunggu dibayar pada setiap bulannya. Bulan lalu, saya mengambil hand phone secara cicilan, untuk si sulung yang sedang belajar daring. Menunggu uang terkumpul, lalu membeli secara tunai. Rasanya, kok pesimis, ya akan secara cepat dapat mencukupi seharga sebuah telepon seluler. Padahal, kebutuhan terhadap barang tersebut, secepatnya harus dipenuhi. Ya, terpaksa kami memutuskan untuk membeli dengan sistem cicilan. 

Nah, dengan beban cicilan tersebut. Kerepotan, saya sebagai bendahara rumah tangga otomatis bertambah, ya. Karena, selain mengatur dan mencatat alokasi untuk biaya hidup sehari-hari seperti bayar listrik, PDAM, sampah dan RT, bayar jasa pengasuh, biaya harian, beli gas, dan lain-lain. Kali ini, saya juga harus wara-wiri untuk membayar dua tagihan tersebut ke bank. 

Padahal, terus terang saya tipe orang yang malas pergi ke bank, antre, dan malas-malas yang lainnya terkait kerepotan dan keruwetan berhubungan dengan bank. 

Akhirnya, ya itu tadi. Karena, faktor malas tersebut, uang yang sudah dialokasikan untuk membayar cicilan tersebut terpakai untuk hal-hal yang bersifat hiburan dan tidak penting. Lalu, menunggak lah, cicilan-cicilan itu. Hingga datanglah petugas menagih ke rumah, dan saya pun kocar-kacir mencari uang ke sana ke mari, mana tahu ada uang nyelip di lemari atau bawah bantal. Hihi, rempong, ya.

Dengan demikian, sangat penting bagi saya dan kamu para millenials, untuk meminimalisir kekeliruan manajemen finansial seperti pada kasus di atas. Tentu saja, dengan mempersiapkan mitigasi yang tepat untuk menanggulangi masalah finansial terkait cicilan yang akan terjadi ke depannya. Salah satu cara tersebut adalah dengan memanfaatkan aplikasi keuangan. 

Dilansir dari databoks, berdasarkan laporan State of Mobile 2022 jumlah unduhan aplikasi teknologi keuangan jumlahnya terus meningkat saja, dalam 4 tahun terakhir ini. Pada 2018, ada tercatat sebesar 3,37 milliar jumlah unduhan. 

Lalu, meningkat menjadi 3,97 milliar pada 2019. Terjadi lagi peningkatan yang signifikan pada 2020 sebesar 4, 59 milliar unduhan. Pada tahun 2021, jumlah unduhan aplikasi keuangan mencapai 5,87 milliar di seluruh dunia. Peningkatan ini, tidak terlepas dari peningkatan unduhan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Sumber data: Databoks/Katadata
Sumber data: Databoks/Katadata

Berdasarkan data tersebut, dapat dijelaskan bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai menyadari pentingnya pengelolaan yang cerdas dan berbasis teknologi pada keuangan mereka. 

Hal ini dimaksudkan sebagai sarana untuk memitigasi resiko kacau balaunya penggunaan keuangan pada hal yang tidak sesuai alokasi. Apalagi, di masa pandemi seperti saat ini, di mana pendapatan terkadang tidak dapat diprediksi. Sedangkan pengeluaran amat banyak dan beragam, apalagi untuk biaya tidak terduga seperti kesehatan.

Meski demikian, masih banyak masyarakat yang belum mengerti sepenuhnya manfaat dari aplikasi keuangan yang telah diunduhnya. Termasuk para generasi millenials. Ada beberapa alasan yang melatarbelakanginya, dari mulai pendapatan yang tidak menentu, kuota internet yang terbatas, dan human error alias belum mengerti cara pengaplikasiannya.


Sumber data: Databoks/Katadata
Sumber data: Databoks/Katadata

Hasil riset Fulfilling its Promise- The Future of Southeaset Asia's Digital Financial Services memaparkan bahwa ada 92 juta masyarakat Indonesia yang sama sekali belum memanfaatkan layanan finansial atau perbankan. Hampir lebih dari separuhnya, ya yang belum tersentuh oleh layanan finansial, apalagi mungkin dengan aplikasi keuangan. Wah, peluang besar nih, bagi para agen perbankan untuk mengedukasi dan sosialisasi tentang perbankan terhadap mereka.

Riset serupa yang diadakan oleh Bain & Company bekerja sama dengan Google dan Temasek memaparkan hal serupa. Bahwa, penduduk dewasa Indonesia yang sudah mendapatkan akses layanan finansial hanya 42 juta jiwa saja. 

Secara tidak langsung riset ini juga menunjukkan bahwa ada 47 juta jiwa penduduk dewasa Indonesia yang telah memiliki rekening. Namun, belum mendapatkan layanan finansial lainnya. Umpama, layanan kredit, investasi, dan asuransi. 

Literasi finansial makin asyik dengan aplikasi keuangan

Kebiasaan generasi millenials yang amat karib dan dekat dengan gadget, digital, dan kemajuan teknologi adalah sebuah potensi yang luar biasa. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak target literasi finansial yang digaungkan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada tahun 2045 nanti, yaitu 100 persen. 

Literasi finansial dengan menggunakan aplikasi keuangan digital, adalah langkah penting yang harus diambil oleh para generasi millenials saat ini untuk mengatur dan memanajemen pendapatan mereka, mengingat tingkat literasi finansial masyarakat Indonesia pada tahun 2021, baru saja berkisar di titik 38 persen. 

Baca juga : Literasi Keuangan 100 persen di Tahun 2045, Mungkinkah?

Nah, beberapa manfaat berikut akan didapat, jika kamu menggunakan aplikasi keuangan untuk atur finansial :

1. Melatih kamu untuk mencatat keuangan harian secara konsisten, karena dengan aplikasi ter-download di smart phone, akan memudahkan kamu dalam mencatat laporan keuangan, termasuk pendapatan dan pengeluaran. Tidak harus repot-repot mencari buku besar dan balpoint.

2. Keuangan kamu akan epektif dan efisien, uang yang didapat dari gaji dan penghasilan bulanan kamu, akan dialokasikan dengan tepat guna dan daya guna, tidak terbuang percuma dan sia-sia pada hal yang bersifat pemborosan. Dengan demikian, kamu akan dapat menyimpan (saving) tiap bulannya.

3. Catatan keuangan kamu akan terakumulasi dengan baik, rapih, dan mudah untuk di-print out jika dibutuhkan. Pemasukan dan pengeluaran akan jelas dan gamblang secara transparan. Kamu tidak lagi terkena syndrome 'merasa dirampok' karena tiba-tiba saja uang habis tidak tahu dipakai untuk apa. Karena, setiap harinya dapat kamu lihat, uang kamu dipakai untuk belanja apa saja.

4. Kamu dapat meng-evaluasi jenis-jenis pengeluaran yang berkategori penting, setengah penting, dan tidak penting dari laporan keuangan di aplikasi keuangan tersebut. Sehingga kamu dapat mengurangi pengeluaran yang tidak penting dan memasukan uang tersebut ke dalam tabungan.

5. Jika kamu memasang target dalam tujuan keuangan, umpama membeli hand phone, kendaraan pribadi, tabungan Down Payment (DP) rumah, dan lain-lain. Maka, dengan mudah kamu akan mengetahui kapan dan berapa lama lagi target tersebut akan tercapai. Karena, aplikasi keuangan akan memberi notifikasi bulanan di smart phone kamu.

Dengan literasi finansial yang baik, terencana, dan terarah di masa muda. Kamu akan memetik dan melihat hasilnya saat tua nanti. Kamu mau kan, masa tua yang tenang dan tentram, tanpa repot-repot bekerja banting tulang. 

Rumah yang besar dan nyaman, kendaraan yang selalu sedia membawa ke mana saja, asuransi dalam semua lini, aset dan deposito menghasilkan setiap bulan. Tabungan pensiun, tabungan pendidikan, dan cicilan sudah ada yang handle, tinggal klik smart phone, maka dunia ada dalam genggaman. Wah, betapa luar biasa, ya manfaat aplikasi keuangan bagi literasi finansial kita. 

Nah, kabar baik bagi kamu para millenials yang malas antri di toko untuk memilih barang yang akan dibeli dengan cara kredit, lalu malas antri di bank untuk bayar cicilannya, seperti saya. Sekarang, sudah ada aplikasi keuangan yang melayani hal tersebut. Kamu tinggal download aplikasinya di smart phone, lalu kamu pilih barang yang dibutuhkan, umpama kredit mobil, motor, pinjaman multi guna, elektronik dan furniture, bahkan hingga biaya umroh. Praktis dan mudah bukan? 


Adiraku untuk wujudkan literasi finansial 100 persen 

Meski sudah mengambil kredit hand phone dari koperasi kantor. Setelah, cicilan kedua item itu beres, saya memiliki cita-cita umroh sekeluarga. Karena, menunggu antrian haji masih lama. Saya dan suami saat itu daftar pada tahun 2013, dilihat pada situs resmi Kemenag, perkiraan keberangkatan saya adalah tahun 2026. 

Namun, tidak tahu, ya dengan adanya pandemi, jadwal jadi molor dan tidak dapat ditentukan. Bahkan, orangtua saya juga yang dijadwalkan berangkat tahun 2021, ternyata belum bisa berangkat. Oleh karena itu, saya berkeinginan untuk umroh saja dulu. 

ilustrasi pembiayaan umroh dari Adiraku | Adira.co.id
ilustrasi pembiayaan umroh dari Adiraku | Adira.co.id

Untuk mewujudkan target mulia tersebut, saya berencana untuk download aplikasi Adiraku dari Adira Finance,  ikut program pembiayaan umroh sekeluarga. Setelah saya buka, ternyata syariah, ya sesuai dengan passion kami.  

Caranya pun mudah sekali, hanya empat langkah saja. Pertama, klik menu umroh pada tombol nomor satu, bergambar ka'bah yang amat saya rindukan. Kedua, kita diarahkan untuk mengisi form pengajuan, meliputi nama sesuai KTP, No. KTP, No. HP, data tempat tinggal atau alamat lengkap, pekerjaan dan lain-lain. Ketiga, klik tombol 'Ajukan Sekarang'. Keempat, kamu mendapat notifikasi bahwa pengajuan berhasil. Wah, luar biasa, ya. Praktis, gampang, dan tidak ribet. 

Saya merasa terbantu sekali dengan aplikasi keuangan ini. Karena, saya bisa mencantumkan beberapa target keuangan yang ingin dicapai di sini. Termasuk goals saya tahun 2022 ini, yaitu kursus setir mobil.  Mudah-mudahan segera terealisasi, tahun 2022 dapat menyetir dengan aman, nyaman, dan selamat. Untuk mobilnya saya bisa kredit di Adiraku, mobil kecil sejenis Karimun, impian saya. Wah, asyik ya menetapkan target keuangan dengan Adiraku, apapun yang dibutuhkan, Semua Jadi Bisa.


Kesimpulan

Mengatur tujuan keuangan, meminjam dana, dan membayar cicilan dengan aplikasi keuangan, akan mempermudah kita dalam merencanakan masa depan finansial. Aplikasi keuangan Adiraku memberikan solusi yang mudah, praktis, dan cepat untuk tiga hal tersebut. Dengan modal klik, dan sentuhan jari pada gadget, target dan impian kamu langsung berada dalam genggaman. Yuk, millenials gunakan aplikasi keuangan Adiraku dari Adira Finance, wujudkan target literasi finansial 100 persen di tahun 2045, Bisa Banget. (*)

#Adiraku

#Bisa Banget

#Semua Jadi Bisa

#Adira Finance

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun