Kususun rintik-rintik gerimis pada hati
Menjadi catatan notasi rindu yang sendu
Dengan wadah tinta berisi luka-luka
Dalam trembesi berjelaga berwarna merah muda
Ku jejeri langkah mendung dengan staccato
Menjadi sekumpulan pinta yang patah-patah
Dengan arkuh alam yang ritmis pedih
Dalam kotak musik yang bernyanyi tanpa lirik
Kutitip suara tetesan hujan yang kesal
Menjadi nada-nada sumbang yang melankolis
Dengan sekuntum mawar yang merah pucat
Dalam diary usang yang meminta tuk dibuang
Pada Februari kukalungkan sejuta frasa
Menjadi artikel romantisme yang indah untuk dibaca
Dengan wajah merona yang berkawan usia
Dalam hati muda yang selalu mengharap cinta
Sumedang, 7 Februari 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!