Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Apakah Film Layangan Putus Menyebabkan Para Suami Tertekan?

23 Januari 2022   19:29 Diperbarui: 23 Januari 2022   19:34 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi suami tertekan gara-gara 'Layangan Putus' | brilio.net

Efek menonton film 'Layangan Putus' pada istri


Saya mulai tahu film yang membawa aroma perselingkuhan ini dari tiktok. Ada beberapa akun tiktok yang membagikan cuplikan video hasil mereka nonton di We TV. Lumayan lah, paham juga dengan alur, tokoh-tokoh, dan isi ceritanya.


Meski tidak seluruh episode ditampilkan. Mengingat durasi video tiktok berbatas waktu. Sejujurnya untuk menonton film yang dibintangi Putri Marino, Reza Rahadian, dan Anya Geraldine ini saya suka nyuri-nyuri waktu.


Karena, ya di rumah kan ada tiga anak usia belia. Saya khawatir jika mereka ikut melihat apa yang saya tonton. Sebab, film ini ditujukan untuk konsumsi orang dewasa. Tentu saja, saya harus berhati-hati ketika menontonnya. Namun begitu, saya lumayan mengikuti alur cerita ini hingga tamat.  


Secara disadari atau tidak, ada beberapa perubahan mendasar pada sikap saya kepada pasangan setelah menonton film ini. Umpamanya, jika sebelum menonton, suami ada tugas kantor ke luar kota, saya bersikap wajar saja. Menyambutnya pulang, memberikan minum, mencuci baju-baju kotornya, dan menyuruhnya mandi.


Nah, setelah menonton, ada kegiatan tambahan yang saya lakukan yaitu memeriksa pakaian kotor. Dari mulai isi saku, warna pakaian, dan aroma parfum pada pakaian. Lalu, jika suami sedang istirahat, saya ambil gawainya. Memeriksa seluruh akun media sosialnya, isi galeri di hapenya, dan screen shot percakapan whatssapp dari nomor yang tidak dikenal. Ribet gak tuh.


Berikut saya rangkumkan perubahan-perubahan sikap yang saya alami, setelah menonton film 'Layangan Putus'.


Pertama, lebih pencemburu. Pada dasarnya sipat saya memang agak pencemburu. Meski saya tidak menunjukkannya.
Itu semua karena sejak kecil, saya suka mendengar gossip-gosip tentang perselingkuhan dan perceraian dari tetangga-tetangga di kampung. Saya mendengar hal tersebut, ketika kami mencuci di pancuran.


Kampung saya terletak di dataran tinggi. Oleh karena itu, di daerah kami air bersih agak susah didapat. Jadi, saya harus menempuh jarak berkilo-kilo meter untuk sekedar mengambil air untuk masak, mencuci piring, dan mencuci. Nah, saya biasa ikut dengan ibu-ibu muda dan para gadis ke pancuran. Nama daerah pemandian tersebut adalah Ciomas.


Mereka para ibu muda tersebut sering bercerita, jika suaminya selingkuh dengan wanita lain. Umpamanya di saat istri sedang hamil, lima tahun pernikahan, bahkan ada yang diselingkuhi ketika istrinya mencari napkah ke luar negeri.


Berdasarkan pengalaman masa kecil tersebut, saya tumbuh menjadi pribadi yang ingin selalu diutamakan dan tidak menerima sedikit pun penghianatan. Oleh karena itu, saya wanti-wanti kepada suami, jika sudah bosan atau merasa sudah tidak nyaman dengan saya, daripada berselingkuh, mending ngomong saja. Karena saya memiliki prinsip tidak akan mempertahankan seseorang yang ingin pergi.


Kedua, insecure. Merasa terancam dan tidak aman. Meski saya memiliki prinsip tidak akan mempertahankan seseorang yang ingin pergi. Namun, pada kenyataannya tetap saja. Saya merasa khawatir. Ada beberapa alasan mengapa saya merasa terancam dan khawatir.


Fenomena pelakor jaman sekarang makin berani dan tidak kenal rasa malu. Jika jaman dahulu selingkuh itu dilakukan dengan diam-diam. Kalau hubungan terlarang tersebut sudah diendus oleh istri. Biasanya, kisah cinta itu akan bubar jalan, lalu, rumah tangga pun kembali seperti sedia kala.


Meski, harus diakui bahwa efek luka dari sebuah penghianatan. Pada umumnya, tidak akan sembuh. Traumanya akan tetap ada dan bersifat permanen.


Pada jaman sekarang beda lagi. Jika hubungan sudah diketahui oleh istri, maka 'pelakor' akan tetap ngotot dan nyosor mengejar suami orang tersebut. Bahkan, ia akan dengan suka rela menawarkan dirinya, untuk dijadikan istri kedua. Gimana gak merasa terancam tuh. Apalagi pelakor masa kini, memiliki keunggulan yang terkadang tidak ada pada istri sah. Umpama badan yang energik, bugar, muda, dan seksi.  


Ketiga, overthinking menurut KBBI adalah menggunakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan suatu hal dengan cara yang merugikan. Overthinking dapat berupa rasa khawatir yang berlebihan dan ruminasi. Ruminasi adalah kecenderungan untuk terus memikirkan hal-hal yang telah berlalu.


Umpama, saat suami pulang kerja, di bajunya tercium aroma parfum yang tidak seperti biasanya. Maka, anda sebagai istri akan terus memikirkan hal sepele tersebut secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Hingga lupa segalanya. Jelas sekali ini sangat merugikan. Karena, anda akan tidak berselera makan, tidak nyenyak tidur, terus bertanya-tanya. Persis seperti Kinan di layangan putus.


Testimoni para suami


Anda para pria yang istrinya kecanduan nonton film layangan putus. Tidak usah khawatir dan merasa sendirian. Karena, ada beberapa testimoni yang diungkapkan oleh para suami. Baik itu dari kalangan artis, pejabat publik hingga orang biasa. Para pria tersebut menyatakan jika mereka merasa tertekan pasca istrinya suka nonton film layangan putus.


Dari kalangan selebritis, ada komedian Sule. Artis dengan nama asli Entis Sutisna ini menjelaskan bahwa dirinya merasa tertekan pasca istrinya -Natalie Holscher suka nonton 'Layangan Putus'. Ada beberapa sikap Natalie Holscher yang membuat Sule tertekan. Diantaranya : suka ngamuk dan curigaan pada suami, istri jadi tidak percaya kepada suami, dan menjadi gampang curigaan.


Dari kalangan masyarakat ada Aril. Warga kota Palu ini mengungkapkan keluhannya tentang efek layangan putus pada sikap istrinya di media sosial. Setelah menonton film tersebut, istrinya selalu curiga jika ia telah mendua. Padahal dia mengaku tidak pernah melakukan hal tersebut, tapi tetap saja istrinya curiga. Selain itu istrinya kerap berkhayal yang tidak-tidak. Menganggap Aril akan melakukan hal yang sama seperti dilakukan oleh Aris dalam film tersebut. Cuitan Aril di media sosial ramai dikomentari netizen yang memiliki pengalaman yang sama terkait perubahan perilaku istrinya. Karena gerah dengan masalah tersebut, Aril bahkan meminta tolong kepada sutradara agar jangan menyebarluaskan film ini. Karena, dampaknya sangat signifikan bagi keutuhan rumah tangga.


Faktor penyebab para suami merasa tertekan


Sudah menjadi rahasia umum. Bahwa para suami memiliki perasaan 'tertekan' yang muncul pasca istri-istri mereka 'demam' nonton film Layangan Putus. Hal ini dapat diketahui dari postingan-postingan para suami yang muncul di media sosial dan ramainya komentar para pria tersebut mengungkapkan bahwa mereka memiliki masalah yang sama dengan pria yang menulis postingan tersebut.


Ada beberapa faktor yang menyebabkan para suami merasa tertekan setelah ditayangkannya serial Layangan Putus.


Pertama, suami mulai merasa tertekan dan jadi tidak bebas. Kemana-mana ditanya dan ditelpon terus menerus. Padahal, hanya nongkrong di depan warung. Apalagi kalau pergi agak jauh, umpamanya ke luar kota. Setiap menit istrinya minta video call. Ketika tiba di rumah, istri langsung mengecek mutasi rekening. Kecurigaan istri terlihat menjadi-jadi.


Kedua, Hand phone selalu dicek membuat suami tidak nyaman. Sejak nonton film layangan putus, para istri pada umumnya menderita paranoid alias parnoan. Para suami tidak lagi bebas memainkan hand phone-nya, karena setiap saat istrinya meminta mengecek gawai suaminya. Suami senyum-senyum curiga. Suami whatssappan curiga. Semua gerak-gerik dicurigai. "Wes film e Layangan Putus bikin nyiksa." Tulis Faisal dalam akun tiktoknya.


Ketiga, istri berubah menjadi sangat posesif. Pergi ke luar rumah saat ini bagi para suami. Bukanlah lagi hal yang menyenangkan. Tapi, hal yang akan membuatnya enek dan merasa tertekan. Bagaimana tidak, klimis sedikit saja langsung ditanya, "Mau ke mana, rapih sekali." Apalagi kalau memakai baju trendi dan minyak wangi. Alamat terjadi perang dunia dengan istri. Diam di rumah juga bukan suatu pilihan ternyata. Karena, tetap saja istri mengawasi setiap gerak-gerik. Melamun sedikit saja langsung ditanya, "Mikirin siapa, pasti mikirin perempuan." Nah, tuh.


Keempat, istri jadi suka mengancam. Setiap hari selalu saja ada pepatah tajam yang keluar dari mulut istri. Pepatah itu lebih tepatnya disebut ancaman. Karena nadanya memang mengancam. "Awas, saja kelakuanmu kaya Aris." Istri ngomong begitu sambil melotot dan berkacak pinggang. Bagaimana suami tidak merasa tertekan. Jika ancaman selalu membumbui hari-harinya.


Kelima, istri beranggapan bahwa semua laki-laki seperti karakter Aris. Hal ini membuat para suami merasa gerah. Tentu saja, mereka merasa hal ini tidak adil. Apalagi bagi para suami yang memiliki karakter setia, jujur, dan sayang sepenuh hati pada istrinya. "Sudah berusaha setia, masih saja dicurigai." Jika suami menasehati istrinya agar tidak terbawa suasana oleh film tersebut. "Nonton, ya nonton saja ... jangan semua laki-laki disamakan seperti Aris." Istri melengos sambil berkata, "Modelmu kan sama."


Cara bijak menyikapi istri yang 'baper' gara-gara Layangan Putus


Ada tiga cara bijak yang dapat dilakukan para suami untuk menyikapi istri yang menjadi korban film Layangan Putus. Alih-alih memarahinya atau bersikap tidak peduli. Malah akan membuat istri bertambah tingkat kebaperannya.


Maka, sikap yang bijak adalah rengkuhlah pasanganmu, berikanlah waktu kepadanya untuk mengeluarkan semua unek-unek terkait rasa curiga, overthinking, dan insecurenya kepadamu. Waktu yang terbaik melakukan hal ini adalah sesaat sebelum tidur.


Para ahli menyebutnya dengan istilah 'pillow talk' mengobrol sambil berbaring di atas bantal. Yaitu cara yang dilakukan untuk mendekatkan pasangan secara emosional. Selain itu berilah penghargaan kepadanya. Tentu saja sedikit pujian tulus, membantunya menyelesaikan tugas rumah tangga, dan memberikan kejutan berupa kado akan membuat para istri merasa bahwa rumah tangganya berbeda dengan rumah tangga Kinan. 

Agar istri tetap percaya dan tidak gampang curiga. Jujurlah kepada mereka atas segala yang dilakukan. Libatkan mereka dalam setiap pengambilan keputusan. Terakhir, jangan malas memberi kabar. Video call-lah istri setiap dua jam sekali. Agar ia merasa aman. Selamat mencoba, Kawan! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun