Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menua Bersama Kalender

23 Januari 2022   10:34 Diperbarui: 23 Januari 2022   10:38 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menua bersama kalender |antikjadullangka. blogspot.com

Uban singgah dalam keriap rambut itu

Mereguk sepinya senja dalam kehangatan mentari tunggang gunung

Masa muda menjadi pasi dan keriput dalam jelaga tua


Kalender tahun lama terpaku di dinding sunyi

Awak kecilku dulu sekali lagi dia telanjangi


Dia tidak akan pulang dan merasa terbuang

Karena aku selalu mengelusnya dengan sayang

Terbetik pun tidak niat untuk menggantinya

Angka dan bintang lux legendaris itu akan tetap di sana 

Meski detik dan menit terus berganti

1980 minggu telah ku lingkari hidupku dengan spidol itu

Namun, dia akan tetap setia menungguku hingga jemu

Tidak kataku, kita akan menua bahkan pergi bersama 

Sumedang, 23 Januari 2022



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun