I
Ekstraksi seperti apa yang kamu suka?
Dari secangkir panas kopi yang disajikan
Apakah latte diblend dengan espresso
Atau seperti selera-ku kopi hitam tanpa ampas
Kepulan asapnya baurkan aroma ke langit lepas
II
Katamu kau lebih suka kopi yang diproses dalam aeropress
Dengan tingkat keasaman yang tepat beraroma apel
Secangkir kopi hitam Americano lebih laki dan menantang
Dan kau sangat tidak suka affogato, terlalu childish ucapmu
Aku lihat Barista di sana, mengerling ala marketing
III
Aku suka secangkir kopi panas tanpa ampas
Sudah ku katakan padamu berkali-kali hingga tandas
Kau tahu chemex yang mematung di pojok itu
Dia akan menyaring ampas dan hasilkan secangkir kopi yang sangat bersih
Itu adalah sama seperti Americano-mu, jenis kopiku long black
IV
Kau tanya, kenapa aku suka kopi tanpa ampas?
Aku bilang hidup ini seperti secangkir kopi
Saat pahit dan manis menyatu dalam kehangatan
Dan saat proses penyatuan itu terjadi
Aku ingin bersih dan murni tanpa ampas
V
Banyak filosofi dari secangkir kopi ucapmu
Ku lihat kau menaburkan tatapmu jauh ke awanÂ
Jangan terburu-buru dalam menjalani hidup
Seperti juga jangan terburu-buru katakan cinta
Nikmati saja apa adanya seperti meminum kopi
VI
Tidak! bantahku, hatiku menolak filosofi-mu
Bagiku kopi adalah minuman yang sangat jujur
Jika pahit dia akan katakan pahit, jika cinta katakan saja
Semanis apapun ekstraksi cinta yang kau tawarkanÂ
Memang kau bakal punya sisi pahit yang disembunyikan
VII
Secangkir kopi panas, apapun jenisnya
Dia tidak pernah memilih siapa penikmatnya
Karena di hadapan secangkir kopi kita semua sama
Berampas atau tanpa ampas itu hanya soal selera
Kau dan aku sama-sama memiliki rasa yang sama, meski suka kopi yang berbeda
Sumedang, Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!