Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pemberian Tablet Tambah Darah, Cegah Anemia akibat Menstruasi pada Remaja Putri

7 Januari 2022   10:37 Diperbarui: 7 Januari 2022   10:38 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serah terima tablet tambah darah |Dok.Pribadi

Penyebab Anemia

Anemia adalah suatu kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin. Konsentrasi hemoglobin yang rendah daripada seharusnya atau dalam keadaan normal di dalam tubuh. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kadar zat besi di dalam tubuh. Sehingga sel-sel di dalam tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup serta tidak dapat berfungsi secara normal (hipoksemia). Hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat. Kehilangan darah secara berlebihan, umpamanya karena kecelakaan, dan menstruasi pada perempuan.

Faktor utama penyebab tingginya angka kejadian anemia pada remaja, selain dari beberapa hal yang telah disebutkan di atas adalah rendahnya asupan zat besi dan zat gizi lainnya seperti vitamin A, vitamin C, asam folat, riboflavin, dan B12. Mengkonsumsi zat besi bersamaan dengan zat lain, sehingga zat besi tidak optimal terserap oleh tubuh.

Dampak Anemia

Ada beberapa dampak yang terjadi jika zat besi dalam tubuh tidak mencukupi jumlahnya. Diantaranya, sel-sel darah merah tidak akan mampu mengantarkan oksigen yang cukup ke dalam jaringan tubuh. Menyebabkan kadar sel darah merah rendah, sehingga terjadilah anemia. Damfak lebih serius terjadi pada perempuan yang sedang mengandung, yaitu dapat menunda perkembangan bayi yang berada dalam kandungan.

Gejala anemia akan terlihat dan timbul pada kondisi tubuh. Seperti sulit fokus, kehilangan selera makan, penurunan system kekebalan tubuh, dan gangguan perilaku. Kita biasa menyebut gejala-gejala anemia ini dengan 5L (lemah, letih, lesu, lelah, lunglai) wajah penderita akan terlihat pucat dan penglihatan seperti dipenuhi ribuan kunang-kunang.

Anemia pada remaja putri

Anemia gizi besi pada remaja putri memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan anemia pada remaja putra. Karena akan menyebabkan penurunan daya tahan tubuh. Akibatnya, mereka akan mudah terkena penyakit. Jika dibiarkan berlarut-larut dan tidak ditangani secara tepat dan cepat. Anemia bisa mengakibatkan menurunnya produktivitas dan prestasi remaja putri tersebut.

Hal ini disebabkan, karena remaja putri mengalami masa menstruasi setiap bulannya. Menstruasi adalah siklus normal yang berlangsung setiap bulan berupa perdarahan pada uterus yang mengalir dari rahim, dan keluar melalui vagina. Kondisi siklus menstruasi yang tidak normal diduga sebagai pemicu anemia pada remaja putri.

Sobat generasi alpha, bila kalian menstruasi secara berlebihan. Masa menstruasi 3-4 hari. Kemudian pembalut selalu basah setiap satu jam sekali harus ganti, karena banyaknya darah yang keluar, dan hal tersebut terjadi lebih dari 3 hari. Lalu, wajah kalian terlihat pucat, dan merasa akan pingsan. Maka, jangan tunggu lagi, segeralah pergi ke dokter. Karena, kemungkinan besar, kalian terkena anemia.

Remaja adalah aset bangsa

Hasil survey kesehatan Riskesdas 2018 menyatakan bahwa angka kejadian anemia di Indonesia masih terbilang cukup tinggi. Prevalensi anemia pada remaja sebesar 32 persen. Itu artinya, 3-4 orang dari 10 remaja di Indonesia menderita anemia.

Padahal, remaja yang sehat adalah asset dan investasi masa depan bangsa. Karena, di tangan mereka lah harga diri dan kemajuan bangsa ini dipertaruhkan. Estafet pembangunan dan perkembangan bangsa berada di pundak mereka. 

Gayatri -Remaja Putri yang berprestasi | Dok. Pribadi
Gayatri -Remaja Putri yang berprestasi | Dok. Pribadi

Menteri Kesehatan, Ir. Budi Gunadi Sadikin mengatakan, "Para remaja akan sangat menentukan apakah Indonesia bisa naik kelas di tataran dunia nantinya, itu sebabnya negara-negara yang banyak memiliki populasi usia muda akan menjadi negara besar nantinya."

Pemberian Tablet Tambah Darah

Oleh karena itu, Kemenkes RI, Dirjen Kesmas, mengeluarkan surat edaran nomor HK 03.03/V/0595/2016 tentang Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur. Dengan sasaran anak usia 12-18 tahun yang diberikan melalui institusi pendidikan dan wanita usia subur (WUS) usia 15-49 tahun di institusi tempat kerja. 

Guru Besar FKM UI Profesor Endang L. Achadi, MPH.Dr. PH. mengatakan tablet tambah darah adalah suplemen yang berisi zat besi dan asam folat yang berfungsi membantu membentuk hemoglobin darah. Maka itu, TTD menjadi salah satu suplemen yang paling sering digunakan apabila seseorang dinyatakan anemia.

Pemberian TTD dengan komposisi terdiri dari 60 mg zat besi elemental (dalam bentuk sediaan Ferro Sulfat, Ferro Fumarat atau Ferro Glukonat) dan 0.4 mg asam folat. Pelaksanaan pemberian TTD sebelumnya adalah 1 (satu) tablet per minggu dan pada masa haid diberikan 1 (satu) tablet per hari selama 10 (sepuluh) hari, tetapi pertemuan para pakar memberi rekomendasi pemberian TTD diubah supaya lebih efektif dan mudah pelaksanaannya.

Sebagai realisasi di lapangan, dari program pemerintah tersebut. SMPN 1 Sumedang bekerja sama dengan puskesmas Sumedang Selatan secara berkala mengadakan sosialisasi pemberian tablet tambah darah kepada peserta didik putri. Petugas kesehatan berkoordinasi dengan guru yang bertugas sebagai Pembina UKS. 

Pemberian tablet tambah darah dilakukan setiap satu bulan sekali. Aturan minum bagi peserta didik adalah setiap satu minggu sekali. Momen pemberian tablet tambah darah disesuaikan dengan jadwal pertemuan dengan orang tua peserta didik. Dikarenakan saat ini masih pandemi. Jadi, waktu pendistribusian tablet tambah darah dilaksanakan saat pembagian raport.

Perlu sinergi dan penanganan tepat

Prevalensi anemia yang tinggi pada remaja putri memerlukan program penanganan yang tepat sasaran dalam waktu cepat. Pencegahan dan penanganan anemia pada remaja putri melalui program pemberian tablet tambah darah perlu juga memperhatikan peningkatan asupan zat gizi. 

Hal ini penting, karena anemia tidak semata menekankan pada satu faktor penyebab. Namun, ada beberapa hal yang juga turut andil sebagai penyebabnya. Oleh karena itu, diversifikasi pangan dan fortifikasi zat besi, suplementasi zat besi dan peningkatan sanitasi serta pelayanan kesehatan. Juga harus menjadi perhatian banyak pihak. 

Agar generasi remaja kita, tangguh dan kuat. Siap mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Tentu saja, dengan prestasi yang ditorehkan secara gemilang. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun