Mohon tunggu...
Isti karima Wardani
Isti karima Wardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ppkn

belajar belajar belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Phyryne dari Bangsa Good Looking yang Lepas dari Hukuman Mati

8 Juli 2021   10:57 Diperbarui: 8 Juli 2021   11:14 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh G.L Semiradsky, 1894

KISAH PHYRYNE DARI BANGSA GOOD LOOKING YANG LEPAS DARI HUKUMAN MATI


 

Istilah '' PORNOGRAFI " dan " PORNOAKSI " sebagaimana kerap digunakan dewasa ini sesungguhnya berakar dari sebuah mitologi yunani.

Alkisah, terdapat seorang wanita bernama Phryne yang memiliki hobi Bersenang-senang dengan para jejaka di Athena semasa hidupnya. Pada suatu hari, Phryne tersandung kasus yang membuatnya dijatuhi hukuman mati.

Dalam pengadilan tersebut, terdapat pembela Phryne yang bernama Hyperides, dalam pembelaannya Hyperides meminta Phryn untuk berdiri di suatu tempat yang tinggi dimana seluruh orang yang hadir dalam pengadilan tersebut dapat melihatnya.

Tak hanya sampai disitu, Hyperides pun meminta Phyrn untuk melepas pakaiannya satu persatu kemudian, segeralah Phyrn melakukan hal tersebut hingga tak sehelai kain pun menutupi tubuhnya.

Ketika hal tersebut terjadi, sontak seluruh hadirin terpesona dengan kecantikan dan kemolekan tubuh Phyrn.

Tanpa sehelai pakaian, phyrn mendekati para hakim dan memohon belas kasih. seorang hakim lalu berkata " Rasanya aku tak sanggup menghukum ciptaan tuhan seindah ini ". Ucapan itu diamini oleh hakim lain. segeralah Phyrn dibebaskan dari segala tuduhan. 

Bagi banyak pihak, apa yang dilakukan Phyrn diatas dianggap sebagai streape-tease show maupun  pornografi dan pornoaksi untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia.

Dalam hal ini, kata '' Grafi " atau " Graphos " yang melekat pada kata '' porno " merupakan suatu bentuk penggambaran atau ekspresi atas berbagai hal yang berbau porno, sedang nama Phryn sendiri diabadikan dalam istilah tersebut : " Phyrine-porno"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun