Kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau kekuatan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan orisinil. Kreatifitas haruslah menghasilkan dan tidak cukup hanya sebatas pemikiran yang tidak diproduksi atau disampaikan kepada orang lain ataupun yang muncul dalam alam ketidaksadaran (mimpi). Kreativitas tumbuh dan berkembang. Perkembangannya melalui tahap dan proses tertentu pada diri individu. Proses kreatif tidak terjadi hanya secara formal, namun dapat terjadi dimanapun dan dalam situasi apapun. Kreatif dapat terjadi di dalam mimpi ataupun fantasi. Anak-anak biasanya melakukan proses kreatif ketika mereka bermain.Bisa juga ketika mereka sedang mendengarkan dongeng.
Kreativitas adalah potensi yang berkembang dan dipengaruhi oleh umur. Kreatifitas orang dewasa berbeda dengan kreativitas anak-anak. Kreativitas orang dewasa biasanya terhambat dengan masalah aturan, norma, moral, etika, dsb....Sedangkan pada anak-anak lebih bebas, tidak ada ikatan. Kreativitas anak akan muncul jika berbagai aspek disekitarnya dan potensi dalam dirinya mendukung. Hal penting dalam mengembangkan kreativitas pada anak adalah dengan menumbuhkan sikap kreatif sejak dini.. Pendorong sikap kreatif dapat dilakukan dengan menemukan tantangan yang tidak diketahui, mendatangkan atau merangsang munculnya banyak ide dan biasa berpikir beragam dan bergagas banyak,.
Hubungannya pembelajaran di sekolah dasar, beberapa kajian dapat diarahkan untuk menunjang proses kreatif secara terpadu. Untuk mencapai tahap kreativitas estetic melalui konsep pembelajaran melalui seni dicapai melalui tahap-tahap pengetahuan, apresiasi, keterampilan, dan kreativitas.
Musik merupakan salah satu hal yang disukai oleh masyarakat, dari anak-anak sampai orang tua pun menyukai yang namanya musik. Tetapi jenis musik yang disukai antara satu dengan yang lainnya pastilah berbeda-beda. Mereka dapat memanfaatkan musik sebagai sarana atau ajang pengekspresian diri, bakan musik dapat menenangkan pikiran seseorang yang sedang kalut. Begitu banyak manfaat dari musik apabila kita menyadarinya.Tetapi berbeda jika dilihat dari sudut pandang pendidikan.
musik di sekolah dasar adalah salah satu komponen pengajaran yang secara terintegrasi mendukung tercapainya pengembangan pribadi manusia. Tujuan dari pembelajaran musik di sekolah dasar adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi rasa keindahan yang dimiliki murid melalui pengalaman dan penghayatan musik. Musik adalah salah satu dimensi pengembangan kreativitas yang merupakan intisari dari pengembangan musik di sekolah dasar.
Pendidikan seni musik bukan sekedar sarana untuk memancing semangat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran seperti yang sering kita dengar dari para guru. Ketika siswa sudah merasa jenuh dengan kegiatan belajar mengajar, maka diselingilah dengan musik. Pada hakikatnya pendidikan seni merupakan salah satu faktor pembentuk kepribadian anak. Selain itu, pendidikan seni musik juga dapat menyeimbangkan fungsi otak kira dan otak kanan pada anak. Sebenarnya fungsi pendidikan seni musik bagi siswa itu sendiri adalah sebagai sarana atau media ekspresi, komunikasi, bermain, pengembangan bakat, dan kreativitas.
Untuk dapat melaksanakan pembelajaran musik di sekolah dasar, seorang guru harus memiliki pengetahuan bagaimana membelajarkan musik pada anak di sekolah dasar. Musik bukan pengetahuan yang bersifat ingatan tetapi lebih pada pengembangan keterampilan dan tumbuhnya rasa. Musik memberikan kesempatan pada anak untuk merefleksi dan menambah pemahaman baru dalam hidupnya dan untuk membedakan, menikmati keindahan musik. Musik memberikan kesempatan anak untuk mampu mendemonstrasikan pilihannya dalam musik, membedakan karakteristik perbedaan bentuk-bentuk musik, memperoleh ide untuk menyusun musik, belajar kerja spesifik menyusun musik, menghubungkan musik dengan arti musik dan perasaan. Anak-anak mengekspresikan perasaan mereka dan idenya secara bebas seperti memukul (pound) drum atau menari sepanjang hari (sunbeam). Daya cipta ini menuntut kesempatan untuk ekspresi kreativitasnya di sekolah.
