andai waktu bisa aku bimbing, ingin aku putar kembali dan takdir bisaku genggam, maka aku ingin menjadi si pemilik sang waktu...terasa begitu beban dalam hati hingga terkadang aku merasa Tuhan tak adil dalam membagi hidup denganku. Hanya airmata jadi teman setia di manapun berada..
Ingin lari aku ingin pergi tuk slamanya hingga tak perlu aku rasakan lagi kepedihan ini... namunku merasa belum cukup harta dan ilmu akheratku, begitu banyak dosa telahku lakukan hingga menjulang tak bertepian...
kadang diri merasa tiada guna, namun dengan sisa2 harapan aku ingin berjuang tuk orang2 yang kusayangi meskipun aku tak tau cintakah mereka padaku!
Sisa hidupku entah tinggal berapa lama lagi, hanya Tuhan yang tau ...
Ibu maafkan anakmu tuk segenap kesalahan dan telah melukai hatimu,
tak bisaku temani engkau tuk mengayuh hidup. Namun, di sisa hidupku ini aku akan berikan yang terbaik semampuku tuk membalas budimu meski tak pernah kau bahagiakan aku sebagai anakmu, namun aku tetap akan menyayangimu hingga akhir hayat ini.....
salam sayang anakmu.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H