sore itu lina hanya duduk terdiam merasakan dingin
rupanya lina belum terbiasa dengan cuaca disini
gerimis yg seakan tak kunjung henti membuatku malas
entah kenapa secangkir kopi hangat terasa nikmat menjadi
teman pengusir dingin. huuufft udara yg lembab berkabut
seakan sanggup membekukan kepalaku dengan seutuhnya
dan dalam kebekuan ini lina sempat berfikir kenapa lina ada disini
di tempat yang baru,tempat tinggal yg penuh dengan asah,asih,asuh dan persahabatan
sekarang aku tak sanggup tuk mengingat sudah berapa pekankah
lina tinggal disini, yg ku tau sudah beberapa orang penduduk
yg sudah ku kenal dari ramah dan santun mereka