Mohon tunggu...
Bunda Istvan
Bunda Istvan Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ibu dari 1 anak yg hanya seorang ibu rumah tangga yg ingin memperbanyak sahabat dan teman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Pisahkan Aku Darinya!

13 Juni 2013   14:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:05 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku dan Dimas sahabat seja kecil, Dimas anak mbok Imah ! Pelayan Dirumahku, kami pun tumbuh dewasa brsamaan.
Dimas 3thn lebih tua dariku,entah kenapa setiap aku melihat Dimas, ada getaran cinta yg kuat, walaupun sering kali aku katakan sama Dimas, kalau aku jatuh Cinta padanya.
Namun dia slalu menjawb "Lina ! Aku menganggapmu sebagai seorang adik, kedekatanku padamu sebatas saudara, lg pula aku tdak pantas menerima cintamu, aku siapa dan km siapa ?"
Entah mengapa, setiap Kali Dimas berkata Begitu, aku meresa kecewa seolah2 cintaku ditolak sama Dimas.
Namun aku tetap berusaha untk mengambil hatinya Dimas , agar dia mau mencintaiku sebagai seorang kekash, bukan seorang adik.

Suatu hari aku memberanikan diri untk menemui Dimas Dikmarnya.
Di saat mbok Imah kepasar dan orang tuaku tdk berada dirumah.
Dimas pun terkejut melihat aku memasuki kamarnya " Lina ! Ngapain km berada dikamarku? "
"Dimas ! Aku mencintaimu, knp km tidak mau mengerti sedikit saja dgn perasaanku ini, apa aku kurang cantik dimatamu ?"
" Maafkan aku Lina,bukanya begitu, justru km sngat cantik buatku, tp aku takut Lina !"
"Takut knp? "
" Takut orang tua kita marah, jika mereka tau bahwa putri kesayangan mereka mencintai anak seorang pelayan."

Akhrnya aku dan Dimas berbicara dari hati ke hati, trnyata selama ini dia jg mencintaiku, tp dia takt krna dia hny ank seorang pelayan.
Sejak hari itu Dimas menerima cintaku, Dan sekarang hbngan kami berubah menjadi sepasang kekash.
Aku merasa bahagia sekali akhrnya aku bs merasakan kehangatan cinta dari Dimas.

Ketika aku lg bersama Dimas di halaman rumahku, ayahku melhat kami lg berduaan , ayahpun marah sekali melihat kami.
Dan memarahi Dimas.
"Dimas ! Berani2nya km mendekati putriku Lina, kamu itu siapa, hnya anak seorang pelayan , tau diri donk km, km itu numpang dirumahku, jd tdk pantas km mencintai anakku"
Dimas pun hanya trdiam tdk brani membela diri.

Tak lama kemudian , mbok Imah melihat Dimas sedang dimarahi ayah.
"M'f tuan ! Ada apa ini, apa yg tlah Dimas berbuat smpe tuan marah2 ?" tnya mbok Imah .
" Imah! Ksh tau tuh anak km, jgn deketin putri ku lg"
ke esokan harinya , Dimas dan mbok Imah , meniggalkan rumah dan pulang ke kampung nya, di yogya.
Aku pun hanya bs melihat wajah Dimas yg terakhr kali dibalik jendela kamarku.
Hatiku menangis,aku tdk bs berbuat apa2, hal yg ditaktin Dimas slamani trjadi juga pada kami.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, kerinduanku Pd Dimas tdk bs dibendung lg.
Tiap saat hny memikirkan Dimas, Makan nggak enak, tidur pun nggak nyenyak.
Diam2 ayahku menjodohkan aku dgn Rafles, agar aku bs melupakan Dimas dr hidupku.
Namun itu sia2.
Hanya Dimaslah yg aku cintai.
Aku menolak lamaran Rafles, ayahku jd murka dan semakin membenci Dimas, ayah mengira ini semua disebabkan oleh Dimas.

Aku pun di paksa oleh keluargaku untk menikah dgn pengusaha muda itu.
Aku pun tak bs berbuat apa2 semua sdh di atur sm keluargaku..
Tnpa sepengetauanku ayahku menerima lamaran Rafles dan tgl pernikahanku pun sudah ditetapkan ayahku.
Akupun tdk mau menikah dgn pemuda laen, krn Dimas sudah menjadi raja di hatku..

Pada saat wku yg ditentukan ayahku Tiba, aku lari dari rumah dan mencari Dimas Di kmpungnya.
Dengan brtanya tanya ke warga setempat , akhrnya aku menemukan Rumah Mbok Imah dan Dimas.
Sesampenya dirumah mbok Imah, Aku lngsung mengetuk pntu Rasanya tidak sabar untk menemui Dimas.

" Assalamu'alaikum" Namun tiada jawban.
Aku menunggu dan du2k didpn rumah nya Dimas sampe aku kertiduran.
Aku mendengar suara Dimas membangunkanku.
"Lina ! Bgn sayang, kenapa km trtidur di sini " tanya Dimas.
"Dimas! Itukah km ? Aku tidk sedang bermimpi bukan? "Tanya lina
"Tidak sayank !Km berada drmahku sayank"
Akhrnya Lina dan Dimas melepaskan rindu yg slama ini terpendam, Dimas lalu memeluk mencium Lina dgn penuh cinta, akhrnya cinta mereka bersatu dan hidup bahagia tnpa ada penghalang lagi.
Walaupun mereka menikah tnpa restu orang tua, dan tnpa kehadiran keluarganya.
Terkadang lina juga merasa bersalah kepada orng tuanya, namun ketulusan cinta lina mampu mengambl kptsan yg salah.
Meninggalkan keluarganya trcinta.
Bukan harta yg bs membuat lina bahagia melainkan kebahagiaan yg ia rasakan bersama orang yg ia cintai.
Memang cinta tak harus memiliki namun jika cinta itu yg trbaik buatnya maka ia akan memperjuangankan cinta itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun