Mohon tunggu...
Bunda Istvan
Bunda Istvan Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ibu dari 1 anak yg hanya seorang ibu rumah tangga yg ingin memperbanyak sahabat dan teman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kau Rampas Semua Kebahagian yang Kupunya

17 Juni 2013   12:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:54 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ku buka handphone ku, tak Ãϑã lg kmu yᵃŋԍ selalu memenuhi inbox-ku, tak Ãϑã lg ucapan selamat pagi dan selamat tidur untukku.
Tak Ãϑã lg canda tawamu yᵃŋԍ selalu mengiriku dlm kebahagiaan, tak Ãϑã lg leluconmu yᵃŋԍ membuatku tertawa.

Tak Ãϑã lg tatapan yᵃŋԍ membuat jantungku berdebar dan menyejukkan hati.
Tak Ãϑã lg genggaman tanganmu yᵃŋԍ selalu membuatku kuat akan setiap masalah yᵃŋԍ menghampiriku.
Tak ada lg pelukanmu yᵃŋԍ membuatku tentram dan merasa aman dekat dgn mu.

Skrg ada sesuatu yᵃŋԍ hilang, tak sama sprti dulu.
Aq brharap hari² ku bs brjalan dgn mulus sprti biasanya, walau tak ada kmu ∂ï sampingku.
Kini, Aƙϋ mencoba mnjalani smua aktivitasku sprti biasa.
Dan Aƙϋ bisa mnjalani itu smua wlau hatiku trasa kosong, hampa tanpa ada dirimu yᵃŋԍ menemaniku stiap harinya.

Tapi, aq harus ttap tegar dgn smua ini.
Stelah kepergianmu, Aƙϋ menyadari betapa Aƙϋ mencintaimu.
Stelah kpergianmu, kmu merampas smua cinta dan kebahagiaan yᵃŋԍ kupunya, melarikan ke te4 asing yᵃŋԍ justru tak tahu dimana keberadaannya.
Siksaanmu begitu besar utk ku, dan aq terlalu lemah utk mndapatkan cobaan ini, Aƙϋ begitu lemah utk mndapatkan goresan luka ∂ï benakku yᵃŋԍ semakin hri semakin bertambah.

Aku menangis sejadi² nya ∂ï dlm heningnya malam, atas dasar bahwa Aƙϋ memang benar mencintaimu.
Aq marah pada diriku sendiri, mengapa aq sulit utk melupakanmu?
Sedangkan kmu ∂ï sana dgn mudahnya melupakanku.

Ya ٱللّه .
Sungguh ini tak adil bgiku, Ingin rasanya aq hilang ingatan, agar Aƙϋ tak mengenalimu dan kenangan dulu bs trhapus ∂ï dlm memori otakku itulah jln satu² nya utk saat ini.
Hari berganti hari, aq trus menjalani hidupku tanpa dirimu.
Apkah kmu ∂ï sana sdh mendapatkan pengganti diriku?

Aƙϋ harap kmu masih mngharapkanku, krna ku ∂ï sini slalu mengharapkan hadiranmu ∂ï hidupku
Apakah kmu disna slalu memikirkanku?
Sperti aq yᵃŋԍ slalu memikirkanmu.
Aq hnya ingin tahu isi hatimu saat ini.
Apa kmu tak prnah brpikir tentang isi hatiku saat ini?
Үªƞƍ smakin hri smakin mendung krna tak ada lg yᵃŋԍ menyinari hatiku.

Di dlm mimpiku kmu slalu ada utkku, dan kmu milikku.
Tapi trnyata, ∂ï dlm khidupan nyata, kau hanyalah mimpi utkku dan Aƙϋ sulit menggapaimu.
Tak ada hal yᵃŋԍ mampu ku perjuangkan slain membiarkanmu pergi dan merelakanmu utk org lain yᵃŋԍ pantas mendapatkanmu.
Aq brusaha menikmati kesedihanku, kesakitanku, hingga ku trbiasa akn smua hal itu.

Aq selalu meneteskan air mata utkmu, padahal setiap butiran air mata yᵃŋԍ jatuh itu semakin aq merindukanmu dan sulit utk melupakanmu.
Kini aq merasa jtuh cinta padamu yᵃŋԍ bukan milikku lagi.
Tapi aq punya ٱللّه, punya keluarga dan sahabat, yᵃŋԍ slalu ada utkku.

Aq prcaya ٱللّه...
Allah pasti sedang menguji kesabaranku saat ini, dan pasti ada jln kluar ∂ï balik ini semua.
Mungkin di mataku kmu yᵃŋԍ terbaik utkku, tapi blum tentu kata ٱللّه, kmu yᵃŋԍ terbaik untukku.
Aq prcaya dan yakin bhwa skenario ٱللّه, adlah yᵃŋԍ paling indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun