Masjid Al Zayed Solo adalah salah satu implementasi pariwisata halal berupa wisata religi. Pariwisata halal juga mendukung pariwisata berkelanjutan. Di sini kita bisa menyaksikan masjid Al Zayed yang indah, luas dan bersih serta bebas dikunjungi oleh siapa saja dan gratis. Meski ada kotak amal jika ingin bersedekah.
Masjid Al Zayed merupakan hadiah dari Presiden Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia yang dibangun di Kota Solo sejak 6 Maret tahun 2021 hingga 14 November tahun 2022.
Awal memilih berwisata religi, sekaligus menikmati pariwisata halal di Kota Solo ini karena adanya Kereta Api bias yang mempunyai rute dari Stasiun Madiun hingga stasiun terakhir di Bandara Adi Sumarmo Kartasura.
Lokasi Masjid Al Zayed dekat dengan Stasiun Solo Balapan, jaraknya kira-kira hanya sekitar 1 km. Bahkan saat menjelang berhenti di Stasiun Solo Balapan. Â Masjid Al Zayed terlihat sangat dekat, dan jauh lebih indah dan megah saat dilihat dari dalam kereta saat perjalanan mendekati Stasiun Solo Balapan. Sepertinya ini wisata religi yang ideal sebagai pariwisata halal.
Turun di Stasiun Solo Balapan Aku dan Ayah sarapan dulu di ruang tunggu stasiun yang luas dan bersih bersama wisatawan lain yang juga mencoba naik KA Bandara Bias dan ingin menikmati wisata di Kota Solo. Membawa bekal dari rumah sepertinya merupakan upaya mengkondisikan pariwisata halal pariwisata berkelanjutan untuk diri sendiri. Hehehe....
Dari ruang tunggu, kami harus naik dulu ke lantai dua, jalan lumayan jauh, kemudian turun lagi dan keluar dari Stasiun.
Dari Stasiun Solo Balapan, untuk mencapai Masjid Al Zayed bisa jalan kaki, naik ojek, naik becak, atau naik bus Trans solo atau Batik Solo Trans (BST), ambil jalur terminal Tirtonadi, terus oper ke jalur yang lewat Masjid Al Zayed. Kalau mempunyai QRIS tidak perlu beli tiket khusus, karena bisa digunakan seperti gopay. Kalau Kompasianer pasti punya akun gopay, karena pembayaran K reward melalui aplikasi gopay.Â
Untuk QRIS bisa digunakan untuk lebih dari satu orang, tapi kalau untuk tiket elektronik khusus harus 1 orang satu, sebab untuk jeda waktu 30 menit hanya bayar sekali. Jadi kalau membayar pakai tiket BST, saat berganti atau oper BST jalur lain sebelum 30 menit, saldo hanya berkurang sekali. Tapi untuk QRIS, kalau oper atau ganti jalur BST harus bayar lagi. Kenapa bisa untuk banyak orang? Karena sehabis digunakan untuk membayar, langsung bisa digunakan untuk membayar lagi meski hanya selisih beberapa detik.
Sampai di depan Masjid Al Zayed, banyak orang menawarkan kantong plastik untuk membungkus sandal atau sepatu dengan ganti sedekah seikhlasnya. Bisa seribu, 2 ribu, 10, 20, atau 100 ribu, yang penting ikhlas.