Mohon tunggu...
Kelana Swandani
Kelana Swandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Krisis Transportasi Publik di Madiun Apakah Sudah Lama Terjadi?

17 Januari 2025   20:47 Diperbarui: 24 Januari 2025   06:46 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta api(Kereta lokal) salah satu transportasi publik yang masih bertahan dan disukai masyarakat umum (dokumentasi  pribadi)

Angkot! Satu kata ini sepertinya sudah jarang ditemukan di jalan desa Kabupaten Madiun Selatan, tepatnya angdes kalau di sini. Angkutan perdesaan, karena berada di desa. Krisis angkutan publik sudah lama terjadi, bukan baru sekarang.

Pertama kali tinggal di pelosok Kabupaten Madiun awal tahun 1997, setelah menikah di akhir tahun 1996, Angdes, angkudes, atau angkutan perdesaan masih menjadi transportasi publik primadona karena relatif murah dibanding delman atau ojek yang menjadi alternatif transportasi jika tidak memiliki kendaraan pribadi. Tapi kini angdes sudah lama tidak beroperasi sebagai akibat krisis Transportasi Publik.

Tapi saat booming sepeda motor pada sekitar tahun 2000-an, banyak transportasi publik yang kehilangan pelanggan. Hal ini menjadi salah satu penyebab Krisis transportasi publik.

Sebenarnya apakah penyebab Krisis transportasi publik semata-mata banyak nya sepeda motor di jalan?

Secara random saya bertanya pada Priya Santosa (61 thn), kenapa tidak suka menggunakan transportasi publik?

"Penuh sesak!" Jawabnya mantap. 

"Tapi kan sekarang justru transportasi publik seperti angkot, bis mini, itu kan cenderung sepi dengan terjadinya krisis Transportasi publik, Pak?" 

"Kalau itu rutenya biasanya tidak menjangkau tujuan yang saya inginkan. Seperti misalnya kalau ke stasiun, dari sini tidak ada transportasi publik yang langsung menuju stasiun. Ribet, harus sering berganti transport kalau memaksa naik transportasi publik. Lebih nyaman dan mudah naik motor atau mobil."

"Kalau jarak jauh, misal nya saat lebaran biasanya penuh sesak. Kecuali kereta yang mengharuskan penumpang mempunyai kursi. Tapi itupun biasanya karcis cepat habis!" Lanjutnya lagi berapi-api. 

Mungkin itu beberapa alasan, kenapa transportasi publik mulai jarang peminat, sehingga terjadi krisis Transportasi Publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun