Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bisakah Melupakan KDRT, Bagaimana Cara Mengatasi?

16 Agustus 2024   08:22 Diperbarui: 16 Agustus 2024   08:30 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cacian, Makian, Pukulan, bisakah kita memaafkan lalu melupakan kalau mengalami sendiri peristiwa KDRT dari orang Terdekat? 

Kekerasan dalam rumah tangga menjadi isu sensitif dalam kehidupan rumah tangga 

Apalagi jika korban atau pelaku adalah publik figur seperti yang terjadi belum lama ini. Orang secantik itu dianiaya? Tega bener ya...

Tapi itulah fakta yang terjadi. Tapi untunglah sang pelaku yang merupakan suami korban sudah diamankan pihak berwajib.

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah masalah sosial yang serius yang dapat memengaruhi siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang ekonomi.

 Kekerasan ini mencakup berbagai bentuk penyiksaan, baik fisik maupun emosional, yang dilakukan oleh pasangan atau anggota keluarga terhadap orang yang dekat dengannya.

Apa  Penyebab Kekerasan dalam Rumah Tangga?

Kekerasan dalam rumah tangga dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik individu maupun struktural. Beberapa penyebabnya antara lain :

1. Kesenjangan Kekuatan dan Dominasi 

KDRT sering kali berkaitan dengan ketidakseimbangan kekuatan dalam hubungan. Salah satu pihak mungkin merasa berhak untuk mengendalikan atau mendominasi yang lain, sering kali berdasarkan gender, usia, atau status sosial.

2. Kekerasan Generasional

Individu yang tumbuh dalam lingkungan di mana kekerasan adalah norma mungkin lebih cenderung untuk melanjutkan pola tersebut. Pengalaman masa kecil yang penuh kekerasan sering kali berdampak pada perilaku dewasa.

3. Tekanan Ekonomi dan Stres

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun