Bagi banyak orang, tidak pernah hidup susah mungkin diartikan sebagai berkecukupan dengan materi berlimpah. Padahal tidak begitu. Justru sebaliknya.
Saat anak-anak masuk TK, dan sekolahnya jauh, padahal motor cuma satu dan dipakai suami, saya ajak anak-anak berjalan kaki ke sekolah.
Mungkin orang yang melihat merasa kasihan, tapi bagi saya itu suatu kebahagiaan dan kenikmatan.
Dengan senang hati saya bisa berolahraga jalan kaki setiap hari. Anak-anak terbiasa bangun pagi dan tidak suka mengeluh meski diajak jalan kaki. Tentunya ini menjadi pembelajaran berharga bagi mereka. Menyelesaikan masalah dengan bahagia.
4. Tidak menggantungkan kebahagiaan pada orang lain.
Saat terbiasa bersyukur, kebahagiaan menjadi keputusan hati kita sendiri. Kita nyaman melakukan apa yang kita inginkan tanpa perlu memikirkan penghargaan dan pendapat orang lain.
Kita bersyukur dan bahagia dengan diri kita apa adanya.
5. Tidak pernah merasa kekurangan.
Saat kita bersyukur, bagaimanapun kondisi kita adalah suatu kenikmatan. Jika orang lain menganggap kurang, kita selalu merasa cukup. Paham apa yang harus kita lakukan dengan kondisi dan kemampuan kita.Â
Menikmati hidup sesuai kemampuan. Sehingga terasa nyaman.Â
Bisa menikmati apa yang kita miliki. Bisa memanfaatkan dengan tepat apa yang kita punya. Tak kuatir dalam kondisi apapun, karena terbiasa bersyukur dan siap dengan kondisi apa adanya.
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
https://fpscs.uii.ac.id/blog/2021/12/10/bersyukur-itu-nikmat