Selasa malam, 20/2/2024, dilaksanakan pembukaan pameran lukisan hasil karya para anggota Asociation of Mouth and Foot For Painting Artists (AMFPA) Indonesia di Madiun.
Pameran lukisan bertema change perspective ini mengajak kita untuk mengapresiasi prestasi dan kelebihan para difabel, bukan karena kasihan. Tapi karena mereka memang berprestasi
Beruntung saya bisa ikut menghadiri karena mendapat undangan dari Mbak Sri Rohmatiah Djalil, sesama kompasianer yang tinggal di Madiun.
Mbak Sri, salah satu bestie saya adalah istri dari Pak Agus Yusuf yang menyelenggarakan pameran lukisan hasil karya anggota AMFPA Indonesia. Tentu saja saya bangga dan gembira diundang dalam acara ini.
Pameran lukisan yang mendapat dukungan dari AMFPA, wawali Madiun Ibu Inda Raya, Rumah Kapitan China, dan Kafe Kopi Kakak berlangsung sederhana, tapi khidmat dan berkesan.
Malam itu saya berangkat ditemani suami. Berangkat sehabis Maghrib sampai di sana acara sudah dimulai dengan sambutan dari Pak Agus Yusuf selaku penyelenggara pameran lukisan anggota AMFPA Indonesia.
Dilanjutkan sambutan dari Pak Sabar Subadri yang menceritakan pengalamannya bagaimana mendapatkan kondisi tidak nyaman, sampai semangat dan usaha beliau bisa mencapai prestasi luar biasa dan bisa menjadi pelukis dengan berbagai penghargaan seperti saat ini.
Wawali Madiun, Ibu Inda Raya Ayu Miko Saputri, dalam sambutannya beliau mengaku takjub dengan ketrampilan para anggota AMFPA yang mampu menghasilkan karya lukis yang luar bias meski dalam keterbatasan, dengan semangat dan kerja keras mereka.
Hal itu juga membuat beliau sangat bersyukur dalam menjalani hidup yang diberi banyak kemudahan.
Pameran yang berlangsung tanggal 20-27 February 2924 ini,diikuti oleh 7 pelukis dari berbagai Kota di Indonesia, antara lain :
1. Agus Yusuf (Madiun)
Pak Agus Yusuf yang bertempat tinggal di Madiun ini, sudah melanglang buana ke mancanegara seperti Taiwan, Hongkong, Thailand (November 1991). Malaysia(1995). Singapura(mei 2012). Wina, Austria(juli 2013), dan Barcelona, Spanyol (April 2017).