"Sepertinya, bannya bocor! "Â
Kamu menghentikan sepeda motormu, dan aku segera meloncat dari boncengan.Â
"Bisa jadi, Aku juga merasa ada yang tak nyaman, seperti terseok-seok! "Â
Kupijit ban motor, tapi masih keras.Â
"Mungkin bocor halus," katamu.Â
"Kamu saja yang naik, aku jalan kaki. Kamu cari tukang tambal ban! " Lanjutmu lagi.Â
"Aku jalan kaki saja, kamu yang cari tambal ban. Malam-malam gerimis, sepertinya susah mencari tambal ban, " Kataku.Â
"Ya sudah, kamu tunggu di situ. Nanti kalau sudah beres kujemput. Jangan ke mana-mana! " Pesanmu padaku.Â
"Titip ya, Mbak! " Kau titipkan aku pada seorang perempuan yang duduk tak jauh dari tempatku duduk, di depan toko yang hampir tutup.Â
"Ya, Pak! " Jawab perempuan itu yang menatapku tajam dan tidak bersahabat.Â