Pengemis online? Topik pilihan kali ini membuat saya harus berselancar mencari arti kata yang dimaksud, sambil menikmati nasi goreng abon yang masih kemebul.Â
Terkadang, ada yang menyamakan konten kreator dengan pengemis online. Duh, kejamnya.Â
Tapi iya pa? Eh...Â
Kita tentu saja tidak bisa menyamakan konten kreator dengan pengemis online. Tergantung konten yang dibuat tentunya.Â
Salah satu yang dianggap sebagai pengemis online adalah seseorang yang rela bertindak ekstrim, bertindak di luar nalar, bahkan mempertontonkan pornoaksi untuk meminta imbalan sejumlah uang, koin, atau gift yang bisa di uangkan sebagai ganti atas pengorbanannya.Â
Ada juga yang sengaja membuat video yang mengiris hati, bahkan kondisi terburuk seseorang, baik kondisi fisik yang mengerikan, mengenaskan, atau korban perang untuk mendapatkan simpati dan saweran.Â
Terbaru yang banyak dijadikan contoh, adalah seorang lansia  yang mandi tengah malam dengan siaran live, dan dipatok harga untuk setiap air yang diguyurkan ke tubuhnya.Â
Ada juga yang live mandi lumpur.Â
Ah, semakin aneh saja orang bertingkah laku dan direkam untuk menghasilkan cuan.Â
Tapi, apakah semua itu bukan kreatifitas?Â