Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mampukah Indonesia Menghapus Kutukan Runner-up?

5 Januari 2023   11:05 Diperbarui: 5 Januari 2023   17:59 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Piala AFF 2022 sedang berlangsung. Indonesia masih melaju ke semifinal setelah menjadi runner-up di grup A mendampingi Thailand sebagai juara grup. 

Sementara di grup B, Vietnam memimpin sebagai juara grup diiringi Malaysia sebagai runner-up grup B. 

Awalnya, saya tidak berminat menjadi pengamat kompetisi sepak bola Asia ini. Saya sudah ketinggalan banyak sesi pertandingan karena kabarnya TV analog dibekukan. 

Ditambah saya sedang dilanda malas yang luar biasa, yang mungkin lebih disebabkan faktor psikis. Seminggu dua minggu ini saya seperti hidup di awang-awang. Eh... 

Ada sesuatu yang hilang, dan saya merasa harus beradaptasi kembali ke alam nyata dan rutinitas yang sempat tercerai berai. Entahlah.. 

Seharian saya hanya berdiam diri, dan tiduran. Kepala pusing yang sebelumnya tidak pernah saya alami tiba-tiba hinggap. Flu yang sudah hampir sembuh, kembali menyerang. Mungkin saya sedang berada di fase stress, down, depresi, atau entah apa. 

Beres-beres rumah, dan rutinitas harian saya kerjakan saat ingin saja. Beruntung suami saya memahami kondisi saya. Mendiamkan apapun yang saya kerjakan, sesekali membangunkan saya untuk memberi obat flu dan suplemen. 

Saya hanya beranjak saat waktu sholat dan sesekali menemani suami makan. 

Kini kondisi fisik dan psikis saya mulai membaik, dan semoga cepat  pulih. 

Eh, kenapa saya jadi curhat? 

Ah, lanjut. Kita kan lagi ngomongin sepak bola. 

Saat saya sedang terbaring lemas,  terdengar TV dinyalakan. 

"Mas... TVnya matikan. Suaranya bikin pusing! " Teriak saya lemah, pada suamiku. Tapi tak ada jawaban. Ternyata TVnya dinyalakan dan ditinggal shalat ke masjid. 

Saya diam sambil memijit kepala yang kembali terasa pusing. 

Ingin beranjak mematikan TV, tapi rasa malas bangun mengalahkan keinginan itu. 

Sampai, Tiba-tiba terdengar Salam, dan ada tamu yang datang. 

Beruntung suamiku sudah pulang dari masjid dan segera menemui tamunya. 

"Dek, tolong buatin minum buat tamunya! " Bisik suamiku. 

"Dengan bertatih aku bangun dan berniat membuat minum. 

Melewati tv, saya terbelalak. 

"Sepak bola? " Timnas? " Eh, beneran. 

Saya fokus sebentar ke arah layar TV tabung 14 inci, yang dipenuhi semut. Eh.. 

Ternyata Indonesia melawan Filipina. 

Saya bergegas membuat minum secepatnya dan menyiapkan setoples kudapan. Terus memberi kode suamiku untuk menyajikannya untuk tamu. 

Saya berbalik nongkrong di depan TV. Eh... 

Sekejap mencoba mengamati, mana timnas Indonesia, mana timnas Filipina, biar nggak salah dukung. 

Ternyata Filipina berkostum putih, dan Indonesia berkostum merah, jadi mudah membedakan saat TV saya tiba-tiba warnanya luntur. 

Pertandingan menarik, saat Pratama Arhan akan melakukan lemparan ke dalam. 

"Wah, gol iki! " Kata saya bicara sendiri, sebab suami sedang menemui tamu. 

Dan ternyata ucapan saya menjadi kenyataan. Lemparan Pratama Arhan disambut oleh Dendy Sulistyawan dengan tandukan mengarah ke gawang lawan dan menghasilkan gol pertama untuk Indonesia, di menit ke-21. Yes!!! 

Lanjut gol kedua yang dicetak Marselino Ferdinan dengan meyakinkan pada menit ke-43 setelah mendapat umpan dari Saddil yang biasa bermain keras dan suka mentackle lawan. Eh.. 

Babak pertama berakhir, kedudukan 2-0 untuk keunggulan timnas Garuda. Tiba-tiba kantuk yang amat sangat menyerang, sehingga saya tinggalkan TV menyala sendiri, dan sukses terlelap. 

Ternyata keesokan paginya ketahuan, Indonesia unggul 2-1 atas Filipina dan menjadi runner up Grup A, dan Thailand menjadi juara grup A. 

Sedang di grup sebelah, Malaysia berhasil menjadi runner-up  mendampingi Vietnam sebagai juara grup B. 

Besok, Jumat, 6 Januari 2023, Timnas Indonesia akan berlaga di kandang sendiri melawan Vietnam di Gelora Bung Karno Jakarta. 

 Sedang laga ke-2 melawan Vietnam, Indonesia akan bertandang ke Stadion My Dinh, Hanoi. Sebatas informasi, untuk leg kedua baru berlangsung pada Senin, 9 Januari 2023 mendatang. 

Sebelum bertanding melawan Vietnam, banyak prediksi yang dituliskan para pengamat sepakbola di Kompasiana. 

Dari yang pesimis, sekaligus memberikan semangat seperti Engkong Felix yang menulis, Jangan Harap Indonesia Menjuarai Piala AFF, menuliskan bahwa kita harus realistis. 

Vietnam sebagai juara grup B tidak pernah kebobolan. Ini tentu bisa menjadi isyarat jika Vietnam adalah tim tangguh dan kuat. Apalagi dengan kelemahan para pemain Indonesia yang kadang terjebak permainan individu, memenangkan pertandingan melawan Vietnam akan semakin sulit. 

Banyak peluang yang disia-siakan, seperti saat bola sudah di depan gawang, justru ditendang ke atas melewati mistar gawang. Atau tendangan yang hanya meleset beberapa inci dari gawang tentu membuat gemas dan sangat disesalkan. 

Namun demikian, bisa saja Indonesia memperoleh kemenangan jika pemain Indonesia meningkatkan performa, memperbaiki kerjasama, dan dinaungi keberuntungan. Ya kan coach Shin Tae Yong. Ayo buat kejutan! 

Sementara Tulisan Mas Rohman justru memberikan prediksi yang positif dengan menuliskan bahwa Indonesia selalu mengalahkan Vietnam secara dramatis dalam setiap pertandingan di lingkup Asia. 

Kenyataan ini tentu melambungkan harapan para pecinta bola tanah air untuk mendukung kemenangan timnas melawan Vietnam. 

Lebih jauh lagi, tentu kita semua berharap Indonesia melaju ke Final, dan menjadi juara. 

Selama ini Indonesia lebih sering menjadi runner-up saat melaju ke final. 

Tapi saya berharap, kali ini Indonesia melaju ke final dan menjadi juara. Juara pertama tentunya. Sebab ada teman saya yang pernah menulis status di Facebook. 

"Kami ingin Indonesia juara, bukan runner-up! "

Semoga kutukan runner-up bisa dihapuskan dan Indonesia menjadi juara yang sesungguhnya. 

Bukan malah sebaliknya. Eh... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun