Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bunga 0 Persen Sudah Lama Berlaku di Simpedes BRI?

16 September 2022   12:55 Diperbarui: 17 September 2022   07:34 3163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabungan simpedes BRI tanpa bunga dan Tabungan Syariah yang menetapkan bagi hasil (dokpri by IYeeS) 

Sebenarnya saya tidak terlalu pusing memikirkan aturan bunga di bank. Meski terkadang jika ada bunga, bisa membuat saldo kita tidak berkurang oleh potongan biaya administrasi. 

Ini karena bunga yang diberikan bank untuk rekening saya tidak mencapai ratusan ribu. Paling beberapa puluh ribu, itupun kunetralkan dengan sedekah ratusan ribu, jadi anggap saja tidak ada bunga. Hehehe.. 

Saya sedikit tertarik tentang bunga ketika Kompasiana melempar topik "Bunga nol persen".

Meski biasa semau gue, saya tidak berani menulis masalah finansial, apalagi berhubungan dengan lembaga perbankan tanpa dasar dan contoh yang jelas dengan mengalami sendiri. 

Kantor BRI (dokpri by IYeeS) 
Kantor BRI (dokpri by IYeeS) 

Awalnya saya hanya sedikit merasa heran dengan potongan sebesar 265.500 rupiah yang tercetak di buku tabungan saya dalam kolom debet. 

Seperti diketahui, di simpedes BRI tiap bulan dilakukan potongan rutin administrasi 2500 rupiah, dan administrasi ATM bulanan sebesar 5500 dengan total potongan 8000 rupiah. 

Dari data cetak, pemotongan terakhir biaya administrasi pada tanggal 16 Januari 2022. Karena tercatat di bulan Mei, harusnya pemotongan biaya administrasi sebesar 4 x 8000= 32.000.

Jika ditambah transfer dan biayanya, menjadi 200.000 + 6500 + 32.000 menjadi 238.500. Terus yang 27.000 dpt darimana? 

Oke, tidak bijak rasanya mempermasalahkan uang sekecil itu. Tapi tentunya jumlah yang tidak tepat, seharusnya tidak terjadi dalam dunia perbankan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun