Bukit Soeharto, Isih Eling Esemku To?

Siapa yang tidak kenal Soeharto, Bapak Pembangunan, Presiden ke-2 RI yang terkenal dengan senyumnya. The Smiling General. 

Awalnya, saya hari ini ingin ke Mloko Sewu, sebuah tempat wisata yang terletak di ketinggian di atas telaga ngebel. Tapi kata suami saya, jalannya terlalu menanjak dan medannya lumayan berat. 

Akhirnya mencari tempat wisata lain yang berlokasi di tempat yang relatif mudah dicapai. 

Baca juga: Renjana Ponorogo sebagai Jaringan Kota Kreatif Unesco (UCCN)

Berselancar dan mengandalkan google maps. Terpilih jembatan biting, di badegan ponorogo. Lokasinya di jalan Ponorogo-wonogiri, sepertinya mudah dicapai. 

Hampir sampai di lokasi, rasa haus mendera, kebetulan ada kios es degan di pinggir jalan, mampir dulu lah! 

Berteman gorengan, saya menyesap nikmat es degan yang segar dengan sirup gula kelapa atau juruh. Enak, alami dan murah. Harganya tidak sampai setengahnya dari harga di restoran. Cuma 5 ribu satu gelas besar. 

"Ponorogo itu di samping potensi wisata seni budaya nya, potensi alamnya juga sangat indah ya, Mas! " Suami ku mengajak ngobrol penjualnya. Namanya Mas Yunus. 

Baca juga: Misteri Grebeg Suro, Legenda Reog dan Wisata Budaya

"Iya, Pak. Tapi belum semuanya diolah. 

Baca juga: Dawet Jabung, Dawet Sala(h) dan Ramingkem

" Mau ke mana, Pak?"tanya Mas Yunus. 

"Dolan saja cari angin, " Jawab suamiku. 

"Jembatan biting masih jauh, Mas?"

" Sudah dekat, Pak. Paling 10 menitan. Kalau mau ngadem, mending di bukit Soeharto Pak. Lebih banyak yang bisa dilihat, lebih dekat, dan bisa sambil ngadem! "

"Eh, iya. Saya juga mau ke sana Mas. Sudah dekat to? " Aku langsung antusias. Ternyata lokasinya sekitar sini. 

"Dekat, Bu. Paling 5 menit sudah sampai! "

"Wow, sudah dekat kalau gitu. Ya sudah. Ke situ dulu saja, Mas! " Kataku pada suami. 

"Setelah membayar es degan dan gorengan yang kami makan dan berterima kasih, kami langsung menuju ke bukit Soeharto. 

Bukit Soeharto (dokpri by IYees) 

Bukit Soeharto ini terletak di pinggir jalan Ponorogo-Wonogiri , Badegan Ponorogo. 

Begitu memarkir sepeda motor, langsung ditarik parkir 3 ribu rupiah, dan membayar tiket masuk sebesar 10 ribu per orang, dan dikasih bonus sebotol air mineral kecil 350 ml. 

Kemudian tiketnya diminta kembali oleh seorang bapak yang duduk di kursi di dekat pintu masuk. Jadi tiketnya belum sempat kufoto. Biasanya tiketnya cuma dicek, ini diminta lagi. 

Masuk ke tempat wisata, banyak lapak berjajar, dari cindera mata, baju, sampai aneka jajanan, gorengan, warung nasi pecel dan soto. 

Penjual aneka minuman tak ketinggalan tentunya. 

Lapak penjual makanan dan minuman (dokpri by IYees) 

Naik tangga berundak langsung bertemu patung raksasa mantan Presiden Soeharto. Di sini tempatnya lapang, dan jika terus naik akan banyak terdapat gazebo-gazebo untuk beristirahat dan bersantai bersama keluarga. 

Naik tangga berundak akan dijumpai foto raksasa mantan presiden Soeharto (dokpri by IYees) 

Patung mantan Presiden Soeharto dengan senyum khasnya. Isih eling esemku to? (Dokpri by IYees) 

Pengunjung lansiapun tak mau ketinggalan (dokpri by IYees) 

Kami terus berjalan ke atas. Banyak gazebo, tapi semua penuh. Sedang yang kosong terletak di tempat yang panas. Maklum tadi habis dhuhur baru berangkat, jadi bisa dibayangkan seberapa terik mentari memancarkan sinarnya. 

Gazebo nya sudah penuh semua (dokpri by IYees) 

Dilihat dr atas (dokpri by IYees) 

Terus naik ke atas, hutan tanaman kayu putih banyak tumbuh. Di tengah taman ada kolam bulat berisi ikan nila dan di tengahnya ada air mancur. Anak-anak senang main di sini. 

Aku naik ke sisi yang lain, dan menemukan prasasti dalam bahasa jawa yang ditandatangani oleh mantan presiden Soeharto. 

Melihat prasasti dan dibangun tahun 1978, kemungkinan taman wisata ini dibangun oleh Presiden Soeharto. (Dokpri by IYees) 

Prasati ini terletak di puncak bukit tertinggi. Dari sini bisa melihat pemandangan ke bawah dan perbukitan yang terlihat biru keemasan, begitu indah dengan paduan awan putih dan mega-mega di kejauhan. 

Pemandangan dari bukit Soeharto (dokpri by IYees) 

Pemandangan dari atas bukit Soeharto (dokpri by IYees) 

Karena ashar sudah tiba, kami shalat dulu di mushola yang tersedia di tempat wisata. 

Tetapi, suamiku tidak mau kuajak makan, ya sudah. Beli gorengan sama jajanan yang ada saja. Itu juga namanya makan, maklum orang Jawa, kalau belum makan nasi, namanya belum makan, hehehe.. 

Melanjutkan ke jembatan biting, tapi malah bablas sampai perbatasan Jawa Tengah alias Wonogiri. 

Balik lagi, akhirnya ketemu lokasinya, tapi sudah terlalu sore, langsung pulang saja. 

Selamat bertemu lagi saat berwisata di waktu yang akan datang. 

Terimakasih, semoga bermanfaat.