Suka memancing? Aku suka, tapi mancing belut. Kalau memancing belut itu lebih cepat mendapatkan sasaran.Â
Kalau terbiasa memancing belut, pasti hafal bentuk lobang sarang belut yang biasanya dekat pematang.Â
Lobang berair dengan respon cepat kalau berpenghuni, gak pakai nunggu lama. Kalau tak ada respon, berarti sarangnya kosong, tidak ada belutnya, bisa mencari lobang lain.Â
Kalau berisi belut, pasti langsung disambar, air mengering, dan mata pancing tersedot ke dalam. Menarik kan?Â
Hafal banget kalau soal mancing belut di sawah. Tentunya berbeda dengan memancing ikan di kolam, di sungai, atau di laut.Â
Kalau memancing ikan, pernah di kolam, walhasil dimarahi bapak, soalnya ikan yang kena pancing dan dibalikin ke kolam besoknya mati. Hahaha.... Tapi yang dimarahi kakakku, kalau aku hampir tidak pernah dimarahi, hehehe..Â
Ngomongin memancing, kebetulan di desa sebelah sedang diadakan lomba memancing di kolam besar yang memang ditujukan untuk pemancingan.Â
Sehabis dhuhur, hawanya lumayan sejuk setelah hujan mengguyur sebentar. Melaju ke lokasi lomba ditemani suami.Â
Agak ragu memasuki lokasi lomba berupa kolam besar dikelilingi pemancing.Â
Apalagi semua laki-laki. Memancing adalah hobi yang identik dengan laki-laki ,sehingga tidak ada satupun perempuan. Bisa dibayangin kan kalau aku jadi salting, merasa salah masuk, dan salah posisi, hihihi..Â