Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Saatnya Kembali Berpisah, Macet Arus Balik Menyambut dari Yogyakarta ke Barat

5 Mei 2022   21:36 Diperbarui: 5 Mei 2022   22:14 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saatnya berpisah kembali setelah sekian lama melepas kangen dan menikmati lebaran/dokpri

Pertemuan yang indah, saling berbagi cerita dan bertukar oleh-oleh. Menikmati celoteh dan kelucuan para keponakan. 

Saya yang terakhir mudik karena harus nyekar dulu ke kampung halaman suami. Alhamdulillah, adik sekeluarga bersedia menunggu kedatangan kami setelah sekian lama tak bertemu. 

Jam 10.00 adikku dan keluarga melanjutkan silaturahmi ke mertuanya karena sudah mudik ke tempat Ibu selama 3 hari. Di sana juga ditunggu para iparnya yang juga akan kembali ke rumahnya masing-masing. Semua waktu diefisienkan agar semua hajad terlaksana. Meski sebentar, quality time sangat terasa mengobati kerinduan. 

Sekitar pukul 14.00 mereka sudah sampai ke tujuan meski diwarnai kemacetan di beberapa tempat. Biasanya paling lama 2,5 jam sudah sampai Temanggung, dari Purworejo. Tapi di saat mulai terjadi arus balik, waktu tempuh menjadi lebih lama. Yang penting anak-anak tidak rewel dan sudah sampai tujuan dengan selamat. 

Adik perempuan saya yang dari Bandung sudah bersilaturahmi ke tempat mertuanya di Banjarnegara, dan kembali lagi ke tempat Ibu sampai liburnya habis. 

Hari ini, adikku sekeluarga berwisata ke Yogya. Saya diajak, tapi lagi mager dan masih ingin menikmati semilir angin pinggir sawah yang sejuk membikin ngantuk. Kebetulan di rumah Ibu, kamar-kamar kami letaknya hanya beberapa meter dari sawah. Sehingga saat jendela kamar dibuka, angin sawah bebas membelai dan menyatroni kamar. Tidak butuh AC atau kipas angin, udara sudah sejuk. Asal tidak banyak nyamuk, tidur bisa nyenyak dan berkualitas. 

Sudah hampir maghrib, tapi adikku sekeluarga belum sampai rumah , membuat Ibu khawatir. Ternyata adikku WA kalau malioboro dilanda kemacetan. 

Akhirnya mlipir, mencari jalan lain. Sejenak lega terlepas dari jebakan macet, tapi di Sedayu lagi-lagi macet saat berhenti di lampu merah. Banyak mobil menuju ke arah barat, sedang yang melaju ke arah timur relatif sepi. Ini yang sebenarnya kuincar, karena berencana segera pulang ke Madiun. 

Bahkan kata Kakakku, tadi siang temannya terjebak macet di Wates. Jalan by pass di Selatan rumahku juga terlihat dipenuhi mobil-mobil yang melintas ke arah barat. 

Adikku belum juga sampai, padahal jam sudah menunjukkan pukul 19.57 wib. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun