Apakah pembaca dan kompasianer sering mengkonsumsi kolak kolang kaling (kokoka), teristimewa saat bulan puasa seperti saat ini?Â
Buah bertekstur kenyal dan lembut ini dihasilkan oleh pohon aren atau enau [Arenga pinnata]Â dari Suku Arecaceae, adalah tumbuhan palma selain kelapa yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan.
Selain diambil buahnya, pohon enau/aren sering disadap untuk diambil niranya. Air nira ini bisa diminum dengan nama legen, tapi lebih sering dimasak untuk bahan membuat gula aren.
Gula aren ini rasanya khas dan unik jika dipergunakan untuk pemanis, seperti sebagai sirup untuk membuat es dawet, atau memberi rasa manis alami pada kolak.
Daun pohon enau sering dipergunakan sebagai atap rumah di masa lampau. Mungkin itu yang membuat buah aren atau kolang-kaling juga disebut sebagai buah atap.Â
Serabut hitam pada pohon aren yang dinamai ijuk, biasa dipergunakan sebagai bahan pembuat sapu, yaitu sapu ijuk.Â
Perakaran pohon aren sangat kuat, sehingga mampu dijadikan penahan erosi.Â
Tak mau kalah dengan pohonnya, buah kolang-kaling ternyata mengandung banyak zat penting yang sangat dibutuhkan tubuh.
Saat-saat pandemi melanda seperti saat ini, imunitas tubuh perlu ditingkatkan.