Punden adalah sebuah tempat yang dikeramatkan. Bagaimana keunikannya ketika dijadikan pasar? Silakan menyaksikannya di Pasar Pundensari.Â
Mendung menggantung, langit suram, tapi suasana di lokasi Pasar Pundensari begitu semarak dan meriah. Kerasnya musik menghentak mengiringi ibu-ibu semangat bersenam pagi. Di sebelahnya suasana pasar sudah gempita sejak pukul 06.00 pagi.Â
Bangku-bangku yang tersedia untuk menikmati hidangan pasar terlihat penuh. Prokes tetap dijalankan dengan tersedianya tempat cuci air dan sabun, sementara semua pengunjung ber masker.Â
Lapak-lapak jajanan seperti lopis, cenil, ketan uran, klepon, bubur, jenang, gethuk, gatot melambai-lambai. Penjualnta berpakaian tradisional, membuat aura njawani semakin kental.Â
Lapak hidangan tradisional tak kalah menarik. Sego pecel, tahu campur, soto, sego jagung urap, gudeg, botok, dan lainnya menggelitik perut untuk menikmati.Â
Ku tukar uang rupiah dengan potongan bambu berbentuk bendera dengan nominal tertera di batangan bambu berukuran kecil.Â
"Semua? " Mbaknya yang bertugas bertanya.Â
"Kalau soto biasanya berapa? " Tanyaku.Â
"Lima ribu, " Jawabnya.Â