Mohon tunggu...
Isti N. Saptiono
Isti N. Saptiono Mohon Tunggu... Konsultan - Pengajar dan penggiat pendidikan

Pengajar, pemerhati dan penggiat pendidikan, peduli tentang isyu pendidikan dan sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gerakan Anti Korupsi Harus Dimulai dari Diri Sendiri

15 Januari 2020   18:15 Diperbarui: 15 Januari 2020   19:38 1782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/illustrations/tidak-ada-korupsi-stop-korupsi-4650589/

Pernahkah Anda:

  • Membayar petugas polisi lalu-lintas agar tidak ditilang?
  • Membayar petugas parkir dengan selembar Rp 10.000 atau Rp 20.000 agar dicarikan tempat parkir di lokasi perbelanjaan/perkantoran yang penuh?
  • Membayar seseorang agar tidak harus antri panjang di sebuah tempat?
  • Meminta kwitansi kosong dari penjual barang agar dapat mengklaim ke kantor dengan biaya yang lebih tinggi?
  • Membeli sistem pengatur alat listrik sehingga tercatat lebih rendah dan kemudian membayar listrik lebih murah?
  • Memberi hadiah/uang kepada guru sekolah anak Anda sebagai rasa terima kasih?
  • Memberi hadiah/uang kepada kepala sekolah agar anak Anda diterima di sekolah tersebut?
  • Menyetujui penggunaan dana sosial (masjid/gereja/dll) untuk orang yang Anda kenal?
  • Memberi hadiah/uang kepada personil perusahaan agar tender yang Anda ikuti dimenangkan/diprioritaskan?
  • Memberi hadiah/uang kepada personil perusahaan agar pembayaran kepada Anda cepat cair?
  • Menyusun anggaran untuk suatu acara dengan melebih-lebihkan?
  • Menitip teman untuk mengisi buku absen atau memasukkan kartu absen atas nama Anda?
  • Menyetujui membayar iuran ekstra untuk kegiatan sekolah Anak yang seharusnya tidak perlu?
  • Menyalin hasil karya orang lain (plagiarisme) tanpa ijin dan mengklaim sebagai hasil karya Anda?
  • Meminta posisi tertentu di suatu instansi kepada pimpinannya yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Anda?
  • Membela kerabat Anda mati-matian walaupun sudah terbukti kerabat Anda itu melakukan perbuatan melawan hukum?
  • Membuat laporan keuangan dengan menambah pengeluaran tambahan dan membuat kwitansi sendiri?
  • Menerima pekerjaan dari klien perusahaan di mana Anda bekerja, yang dilakukan di luar jam kerja?
  • Menyetujui menggunakan jasa pegawai yang menawarkan biaya lebih rendah dibandingkan kalau menggunakan jasa kantornya?
  • Membayar seseorang untuk mengurus SIM tanpa harus mengikuti uji kompetensi?

Kalau jawaban Anda kebanyakan "Ya", maka Anda belum aktif ikut serta dalam kegiatan anti korupsi. Apakah dengan tidak melakukan hal-hal di atas akan berdampak pada budaya lokal kita yang kental dengan nilai persaudaraan dan tolong-menolong? Menurut saya tidak.

Masih banyak cara lain untuk tetap dapat mempertahankan nilai persaudaraan dan tolong-menolong, tanpa harus menyalahgunakan kekuasaan/jabatan atau merugikan kepentingan publik.

Jadi... marilah kita mulai dari diri sendiri. Lakukan asah rasa untuk semua tindakan kita yang berhubungan dengan orang lain. Tularkan "rasa" tersebut paling tidak ke anak, sanak saudara dan kerabat terdekat kita. Tidak ada yang sia-sia, asal dilakukan dengan sepenuh hati dan dengan tujuan yang baik, demi masa depan generasi berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun