Mohon tunggu...
Istiqomariyah Indra Ningrum
Istiqomariyah Indra Ningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Psikologi Universitas Surabaya

Selalu berusaha menunjukkan sisi terbaik diri

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

8 Langkah Emas untuk Cerdas Menghadapi Ombak Ketidakpastian

12 April 2020   17:52 Diperbarui: 12 April 2020   17:56 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat global dan Indonesia sedang mengalami kepanikan akibat dilanda pandemi covid-19 yang menyebabkan krisis ekonomi. Kondisi ini sempat membaik karena nilai tukar rupiah menggulung dolar, namun dolar kembali menguat beberapa waktu lalu.

Bank Indonesia dan pemerintah telah menggunakan berbagai senjata untuk menstabilkan rupiah selain gunakan cadangan devisa. Nilai tukar rupiah terhadap dolar berpengaruh pada SSK, apa saja yang dapat menyebabkan nilai tukar rupiah menguat dan melemah?  berikut infomasinya :


Dampak covid-19 sangat terasa karena buntunya perekenomonian pasar yang menyebabkan resiko sistemik, investor banyak menarik investasi mereka secara besar-besaran karena tidak mau rugi terlalu dalam. Hal ini menyebabkan ketidakstabilan pada keuangan  negara. 

Dalam menghadapi ombak ketidakpastian yang terjadi, kita sebagai masyarakat cerdas sangat berperan untuk menjaga SSK (Stabilitas Sistem Keuangan).  Berikut 8 langkah emas agar kita dapat berperilaku cerdas di tengah ketidakpastian sehingga makroprudensial aman dan stabilitas sistem keuangan terjaga :

1. TIDAK MELAKUKAN TINDAKAN RUSH MONEY

Dalam dunia perbankan rush money adalah ketika para nasabah mengambil uang secara besar-besaran karena takut akan bank mengalami kebangkrutan, namun penarikan uang secara besar-besaran ini menyebabkan kebangkrutan yang sebenarnya karena jatuhnya sistem perekonomian.

Penarikan secara besar-besaran menyebabkan bank menjual aset-asetnya untuk memenuhi permintaan nasabah, yang mengakibatkan kebangkrutan sebenarnya.

2. TIDAK MELAKUKAN PANIC BUYING DAN  PANIC SELLING

Panic buyIng biasanya dilakukan oleh masyarakat menengah atas dengan cara membeli barang secara berlebihan karena panik akibat terjadinya suatu bencana. Hal ini menyebabkan sembako dan produk-produk lainnya menjadi langka, sehingga masyarakat menengah kebawah menjadi korban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun