Hidup adalah hempasan, pilihannya adalah BANGKIT atau mati terhempas …
Quote diatas saya dapat dari film yang saya tonton tadi sore bersama sahabat sahabat cantik saya, iya dari film “Karate Kid” buat saya pribadi banyak filosofi kehidupan yang saya dapat dari film ini, dan salah satunya saya tertarik dengan ucapan sang guru di film itu bahwa hidup adalah hempasan artinya bahwa hidup ini memang ladang ujian, sawah musibah, mimpi tak sesuai kenyataan, keingian tak sesuai kejadian, perjalanan hidup penuh warna, pergantian siang malam, hitam putih lembaran kehidupan
Saya, hanya manusia yang layaknya hanya seperti cucian kotor, ketika ALLAH ingin menjadikan saya bersih, terangkat segala kotoran dan dosa dosa yang melekat, maka ALLAH akan mencuci saya, mencuci itu apa sih? digeprak, dibasahi, direndam diair sabun yang berbau bahan kimia, disikat, digantung, dijemur dipanas terik matahari, selesai sampai disini? TIDAK karena saya belum pantas dijadikan pakaian kemulian penutup aurat jika saya belum diseterika oleh besi panas dan menjadi licin …
“Kalau gitu kejam banget dong De, ALLAH” tentu tidak … karena semua proses mencuci itu tidak semua diberikan ke satu hamba, ujian saya mungkin hanya kena panas dijemur, ujian sahabat saya adalah disikat, ujian Ayah saya mungkin di seterika karena Ayah saya jauh lebih kuat dan secara takaran keimanan lebih tinggi dan selalu ingat bahwa ”ALLAH tidak memberi ujian diluar batas kemampuan kita” janji ALLAH adalah benar dan pasti !!
Terhempas saat terkena ujian pasti, mimpi saya untuk memiliki Nicholas Saputra gagal karena dia tidak menerima cinta saya pasti akan menghempaskan harapan dan mimpi indah saya, tapi harusnya saya mengakhiri hidupa karena hempasan ini, jawabannya tentu tidak “ALLAH hanya mencukupi kebutuhan saya, bukan memenuhi keinginan saya” jadi jika saya tak mendapatkan bang Nico karena memang bukan bang Nico yang saya butuhkan tapi lelaki lain yang pas untuk saya, pas menurut ALLAH bukan pas menurut saya, emangnya saya siapa bisa nunjuk apa yang saya mau dan bawa pulang
Ketika mimpi tak menjadi nyata terhempas itu pasti, terpukul iya, terlempar dan merasa sendiri gak ada yang nemenin itu juga bisa jadi berasa, tapi ada satu juga yang pasti yaitu janji ALLAH “Fa inna ma ‘al ‘usri yusraa” karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Alam Nasyrah 94:6) artinya jangan lama lama terhempas, pilihannya adalah bangkit !! gimana agar sulitnya gak lama langsung datang kemudahan, jawabannya “Dan jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu” simple itu De? iya dong, kan sabar gak sabar ujian pasti saya mengenai saya, emang udah takdirnya kehilangan ya kehilangan, jadi ikhlas ridho sabar, gimana biar sabar gitu De? SHALAT lah karena hanya dengan mengingat ALLAH hati menjadi tenang
Iya, dua itu saja deh dijalanin … raih cinta ALLAH dari hempasan ini, sabar terus shalat, shalat terus sabar gitu aja terus, nanti gak terasa lagi hempasannya, yang terasa tinggal tenangnya, kemudian ALLAH akan memberikan jalan keluar dari pintu yang tak saya duga duga. Ehm, kalau sudah gini lebam bekas hempasan hilang yang tersisa pahala sabar dan kecintaan ALLAH yang terus berlimpah
Gak ada yang sulit untuk ALLAH dan gak ada yang sulit pula untuk kita hambaNYA, mulai sekarang jangan lagi bilang “ya ALLAH besarnya ujian ini tapi katakan wahai ujian tahukah kamu betapa besarnya TUHAN saya dibanding kehadiranmu” cemen lah kalau terhempas terus diam, bangkit cari ALLAH !!
ah sepanjang nonton hampir dua jam serasa dua jam saya duduk di majlis taklim
from my blog: http://rinduku.wordpress.com/2010/06/20/saat-bioskop-jadi-majelis-taklim/