Kemarin siang saya menabrak mobil didepan saya [alhamdulillah tidak banyak kerusakan, hanya bempernya saja yang turun ] bukan karena saya tidak punya rem, tapi karena saya terlambat menginjak rem mobil saya, tepatnya saya tidak mampu mengedalikan laju mobil saya, ini baru mobil !! bayangkan kalau jiwa saya yang tidak mampu saya kendalikan, napsu saya yang tak mampu saya kendalikan,ketika rem jiwa saya blong bisa dipastikan semua aturan ALLAH akan saya tabrak yang penting cepat mencapai apa yang saya inginkan, nauzubillahimindzalik
Bicara soal rem nya jiwa, apa yang mampu menahan jiwa dari berbuat maksiat, jawaban saya pasti “Iman” seberapa besar iman mampu menahan saya dari menabrak yang diharamkan? pasti butuh minyak rem yang banyak dan kaki yang terlatih untuk menginjak rem setiap saat, butuh makanan jiwa, butuh pengendalian diri yang utuh, dan buat saya PUASA senin kamis itu ampuh sekali menjadikan rem jiwa saya pakem
STOP lah berpikir “ To have more to use more”
Iya, puasa adalah rem, ketika saya mampu menahan diri dari yang dihalalkan dihari itu demi mencapai cinta ALLAH, maka rem rem yang lain dijamin akan berfungsi, rem untuk gak gibah, rem untuk gak dusta, rem untuk gak pergi ke tempat tempat maksiat, rem untuk menyakiti hati hamba yang lain, rem dari mencuri curi pandang kepada yang bukan muhrim saya :)
Maha Agung ALLAH yang telah mengajarkan kita puasa yah? karena dengan menahan makan minum terasa lezatnya saat berbuka puasa, bagi yang belum menikah dan mampu menahan syahwatnya, berhasil tidak menjamah yang bukan mahramnya bukan saja membuat dahsyatnya dan sakralnya sebuah pernikahan tetapi mampu meraih kepuasan spiritual dan kelezatan biologis
Ternyata puasa itu sehat, halal itu nikmat … SubhanAllah !!
Kata guru mengaji saya “puasa itu meningkatkan derajat manusia De dan membedakan manusia dari hewan De, karena kalau target kita setiap hari adalah hari ini makan apa? dan hari ini yang dibawah perut harus disalurkan kemana” lalu apa dong bedanya kita sama hewan” telak !! nasehat yang terdengar kasar ditelinga saya namun memang begitulah …
Kata ustadz saya juga puasa Senin Kamis itu sangat efektif untuk meningkatkan taqwa [menjalankan perintah ALLAH dan menjauhi laranganNYA] setelah saya terbiasa taqwa maka rem didalam jiwa saya akan bekerja dihari hari lain tanpa harus bersusah payah menginjaknya rem berlebihan, jiwa yang saya bawapun akan terbiasa ngeles dari bajaj maksiat yang kadang nyerempet nyerempet, pakem deh remnya
Iya puasa mencetak pribadi yang terbiasa taat/taqwa dan gak bikin saya kelaparan koq puasa itu, toh juga tidak selamanya berpuasa, bukankah ada saatnya berbuka? bukankah ada saatnya adzan magrib, bukankah makan setelah berpuasa itu nikmat dan membahagiakan yah? sangat membahagiakan. Kalau begitu, apa susahnya taat dan sabar sebentar, jangan karena enak sesaat saya malah menderita tak berujuang, RUGI lah, justru hidup yang sesaat ini harus saya upayakan berarti, penuh makna, penuh tabungan untuk kebahagiaan hidup yang tanpa akhir diakhirat nanti, SubhanAllah terima kasih ya ALLAH, ENGKAU ajarkan kami berpuasa agar kami bahagia dunia dan akhirat
Besok hari Kamis, PUASA yok.. pokoknya besok jangan berpikir “makan apa yah hari ini” lelah lah mikir gitu terus, masa setiap hari target hidup kita hanya makan apa yah? makan dimana? berarti target kita sama dengan target mahluk ALLAH yang berbuntut !! malu lah sama ALLAH yang sudah menciptakan kita berbeda
From my blog: http://rinduku.wordpress.com/2010/05/05/perut-dan-dibawah-perut/