Saya ingin berbagi sedikit tentang perjalanan hidup saya yang tak seberapa ini, iya tentang perjalanan panjang cara berpakaian saya, beberapa tahun silam ketika saya harus keluar masuk negara orang untuk menuntut ilmu dinegeri yang tak berjilbab, melihat mereka yang berjilbab saya merasa mereka aneh, terpikir oleh saya waktu itu “apa tidak panas yah?, apa tidak merasa merasa beda” dan bukan hanya jilbab yang saat itu mengherankan saya tapi juga melihat mereka yang shalat ditempat terbuka, iya dulu saya malu shalat ditempat terbuka karena saya akan terlihat beda dengan mereka yang berambut ke-emasan dan berkulit jauh lebih putih dari saya, melihat tatapan nanar mata mereka seakan hendak menerkam saya yang mungil ini, menjadi seorang muslimah waktu itu terasa sangat berat, shalat aja malu :)
Tapi itu DULU, seiring dengan waktu, kedewasaan dan hidayah yang tak bosan bosannya saya jemput dari segala penjuru, kini saya tidak lagi malu dengan identitas kemusliman saya ini, tatapan sinis mereka tidak lagi menakutkan tapi membuat saya merasa diawang awang, tatapan itu tatapan kekaguman bahwa didunia yang makin panas ini, saya masih mendahulukan kewajiban saya, sekaligus membuktikan bahwa saya lebih mencintai ALLAH daripada dunia, insya ALLAH … iya saya sangat bangga dengan jilbab yang menjulur panjang menutupi dada, dengan rok panjang semata kaki, dan saya juga tidak malu lagi menggelar sajadah ditaman mana saja jika waktu shalat tiba, tanpa harus mencari sudut dekat toilet yang lebih banyak najisnya daripada sucinya :)
Ada satu keistimewaan dari pakaian superman “istilah sahabat saya” ini, bahwa pakaian yang saya kenakan ini selain menutup aurat saya juga menunjukan identitas saya sebagai seorang muslim, sehingga ketika saya harus masuk ke restoran, saya tidak lagi perlu bertanya apakah ini mengandung “B” atau tidak karena sang pelayan dengan senyum manisnya akan langsung mengatakan “sorry, this food is not for you, this is pork” alhamdulillah, pakaian ini telah melindungi saya dari masuknya makanan tak halal yang akan membakar perut dan jiwa saya sungguh ALLAH telah melindungi hamba hamba terkasihNYA dengan caraNYA, ketika saya mengejar akhirat maka dunia akan mengikuti, ini salah satunya.
Namun hidup adalah hitam putih, ada senang ada sulit, ada yang kagum ada pula yang mencibir merendahkan, dan memang hidup dengan jilbab di negara orang tak semudah hidup di negeri sendiri, hari pertama ketika saya harus berdiri memperkenalkan diri dalan satu kelompok dimana saya harus menyebut nama dan dari negera mana saya berasal, setelah saya bicara seorang dari negeri Sharuk Khan nyeletuk “Ade, are you teroris?”
Ah sungguh pertanyaan mereka tak penting untuk saya, saya berjilbab untuk mencari ridho ALLAH bukan untuk mereka, gitu kan yah? kenapa harus terganggu dengan omongan mereka
Satu yang saya garis bawahi adalah “Berjilbab adalah symbol kepatuhan diri, refleksi kejernihan iman yang menggelayut di dalam hati. Bahwa setiap diri yang dititahkan di dunia ini memang hanya memiliki satu kata kunci : Mematuhi perintah ILLAHI..”
Begitu kan yah? jadi jangan takut menjadi beda, selama kita berada dijalan ALLAH, dijaman sekarang kebenaran memang tampak aneh, karena itu anak muda yang mencari jalan ALLAH pasti akan beda dengan mereka yang mencari dunia !!
Kita beda karena ALLAH membuat kita istimewa, iya istimewa
*kenapa ditulisan ini jadi sering pake bahasa inggris gini sih De* belibet
From my blog: http://rinduku.wordpress.com/2010/07/13/berjilbab-di-negeri-tak-berjilbab/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H