Metode Pengembangan Diri
Mentoring sebagai suatu proses dimana seorang teman, guru, pelindung, atau pembimbing yang bijak dan penolong menggunakan pengalamannya untuk membantu seseorang dalam mengatasi kesulitatan, coaching adalah sarana transportas menuju ketempat yang dituju kegiatan menuntun coachee untuk menemukan ide/gagasan baru, dan memfasilitasi untuk memaksimalkan potensiya Counseling/Konselor lebih banyak berbicara mengenai emosional problem dan memotivasinya.Â
Training melibatkan seorang yang ahli yang bertindak sebagai trainer yang memberikan pengetahuan kepada peserta training. Trainer yang baik akan menggunakan teknik partisipatif dan interaktif, seperti halnya dalam proses coaching. Akan tetapi, dalam interaksi training terdapat ketidakseimbangan pengetahuan yang terlihat jelas. Fasilitasi adalah proses mempermudah sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu . Sebagai guru, peran saya sebagai coach dilakukan ketika guru membina, mendorong, membantu, mengawasi dan memberikan dukungan kepada murid untuk memperoleh pengalaman
Perbedaan antara Coaching, Mentoring, Konseling, Fasilitasi dan Training
Siswa Di Pendidikan anak usia dini tidaklah sama dengan Pendidikan dijenjang selanjutnya kittentunya memiliki karakter keunikan dan potensi yang berbeda-beda dan menunggu untuk dikembangkan. Pengembangan potensi inilah yang menjadi tugas seorang guru. Apakah pengembangan diri anak ini cepat, perlahan-lahan atau bahkan berhenti adalah tanggung jawab seorang guru.Â
Pengembangan diri anak dapat dimaksimalkan dengan proses coaching. Mengingat pentingnya proses coaching ini sebagai alat untuk memaksimalkan potensi murid, guru hendaknya memiliki keterampilan coaching. Keterampilan coaching ini sangat erat kaitannya dengan keterampilan berkomunikasi dan berkolaborasi
Referensi lms modul 2.3 pgp angkatan7
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H