Mohon tunggu...
Istiqomah
Istiqomah Mohon Tunggu... -

UIN SUNAN KALIJAGA, ILMU KOMUNIKASI

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jogjaku, Jogjamu dan Jogja kita

3 Januari 2016   13:56 Diperbarui: 3 Januari 2016   15:43 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jogja? Daerah Istimewa Yogyakarta? Betul itu itu saudara, tetapi apa yang kalian pikirin tentang kota Jogja? Kota Gudeg? Kota Pelajarkah? Betul tetapi tak selalu benar, hah ? bagaimana tak tau seluk beluk Jogja tak bisa memandang Jogja dengan istilah sederhana. Bagiku Jogja dipikiranku adalah kota yang terkenal dengan Parangtritis, karena memang pertama kali aku menyambangi Jogja ketika kelas 6 SD, dan yang paling melekat diingatanku adalah pantai dengan deburan ombak dikawasan Bantul ini. Tetapi setelah lulus SMK, sudah kuputuskan untuk melanjutkan kuliah di Jogja, kota yang kuimpikan sejak bangku kelas XI SMK.

Beginilah sudah hampir kelar semester satu kujalani hari-hari ku sebagai mahasiswa disalah satu kampus negeri di Jogja, banyak hal yang kutemui dan hal baru yang kudapatkan, Jogja bukan sekedar Parangtritis seperti apa yang dipikirkan anak kelas 6 SD, setidaknya ketidaktahuan ku tentang Jogja tak begitu buta karena jarak Jogja dengan rumahku tak perlu merintangi lautan.

Bergeser dengan apa yang dipikirkan mahasiswa asing seperti dari Patani, Thailand. Selain suasana dan hal baru di Jogja, kutemukan teman baru yang berasal dari negeri sebelah bernama, Muhamad Awae, Mahasiswa semester 3 prodi Sosiologi, UIN Sunan Kalijaga. Melihat sekilas membuat ku penasaran apa yang dipikirkan mengenai Jogja dimata dia, yang pertama dia pikirkan, hanyalah Indonesia karena menurut penuturannya, ia tak tau akan kuliah dimana dan menetap dimana, karena yang mengurusi hal tersebut adalah kakak kelas nya yang sudah terlebih dulu kuliah di negeri tercinta ini. Berlanjut pada kesan pertama yang ia rasakan saat pertama kali menginjakkan kaki ke Jogja, kota sederhana penuh cerita.

Masalah utama tentu saja pada bahasa yang menyulitkan berkomunikasi, serta penyesuaian lidah pada makanan yang di Indonesia yang tentu berbeda dengan negara Thailand. Tetapi hal tersebut tak berlangsung lama selama satu tahun belajar bahasa Indonesia dengan lancar meski kadang terselip bahasa yang asing dan lucu, ketika saya tanya apa bedanya budaya jogja dengan budaya patani, di jogja “ orang-orang nya ramah-ramah dan cewek cowok di jogja itu kalau main biasa aja “ tutur awae, yang kala itu aku wawancari didepan rayon. “ Kalau di Patani cewek-cowok jalan berdua merupakan hal yang dianggap tabu “ lanjut dia.

“Setelah lama di Jogja, apa makanan favorit selama ini?” tanyaku melanjutkan “ sekarang aku suka rendang, karena ada kuah dan banyak bumbu mirip masakan Thaiand”. Sebagai kesimpulan, darimanapun kita berasal Jogja telah menerima kita sebagai mahasiswa yang pasti akan membuat kita merindukan, kota kecil yang membuat kita tersenyum pada sudut kota penuh cerita ini.

Jogja yang memiliki 4 Kabupaten ( Sleman,Bantul,KulonProgo,Gunung Kidul ) dan 1 kota( Yogyakarta) ini, selalu memiliki keindahan untuk dieksplor. Kita yang berasala dari daerah yang berbeda bahkan negara yang berbeda kini disatukan oleh daerah kecil yang begitu indah sejak matahari terbit hingga terbenam tak habisnya kita bersyukur, Jogja menyatukan kita, jogja mengingatkan tentang teman dan persahabatan, bahkan sekarang bukan kampung halaman yang kurindukan tetapi malah Jogjalah yang kurindukan ketika kampung halaman destinasiku setelah ada libur pra UAS. Kini Tugu Jogja, Malioboro, Altar&Altur, sudah menjadi tempat liburan selama di kota gudeg ini, kini Jogja dipikiranku , Jogja dipikiranmu sudah menjadi Jogja dimata kita.

Apa yang menjadi pengalaman tak pernah terlupakan tetap menjadi kenangan yang abadi senantiasa tersimpan rapat di ingatan. Love Jogja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun